BANTAENG, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Memasuki awal tahun 2022, Dinas Kesehatan Bantaeng bergerak cepat melakukan langkah antisipatif peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari data yang diperoleh, tercatat di awal Januari 2022 terdapat 6 kasus DBD yang tersebar di berbagai tempat.
Langkah-langkah yang diambil adalah Penyelidikan Epidemiologi (PE), Pembagian Abate (Abatesasi), dan Fogging Focus serta Promosi Kesehatan akan pentingnya kebersihan lingkungan.
“Hari ini kita melakukan fogging di Kelurahan Pallantikang sebanyak dua lokus setelah berkoordinasi dengan Lurah Pallantikang,” kata Kabid P2 Dinas Kesehatan Bantaeng, dr Armansyah, Jumat (7/1/2022).
Kepala Dinas Kesehatan, dr Andi Ihsan menyampaikan, upaya terpenting dalam memutus mata rantai penularan DBD adalah memassifkan Pemberantasan Sarang Nyamuk atau PSN.
“Upaya terpenting dalam memutus mata rantai penularan DBD adalah memassifkan kegiatan PSN dengan menggerakkan masyarakat melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan dengan mempedomani Prinsip 3 M Plus,” jelas Andi Ihsan.
3M Plus terdiri dari menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, dan lain-lain.
Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain-lain. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk
Sedangkan plus-nya yaitu, menaburkan bubuk larvasida atau abate pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Menggunakan obat nyamuk atau oleskan lotion anti nyamuk pada bagian kulit untuk mencegah gigitan nyamuk.
“Tapi jangan oleskan lotion anti nyamuk di permukaan yang luka atau lecet, dekat mata dan mulut. Setelah itu jangan lupa untuk mencuci tangan. Semprotkan obat pembunuh serangga di sudut-sudut gelap dalam rumah seperti di kolong tempat tidur, sofa, maupun di balik tirai. Kenakan celana panjang dan baju lengan panjang untuk menutupi kulit anda,” kata Andi Ihsan.
Selanjutnya, menggunakan kelambu atau kasa nyamuk di tempat tidur terutama untuk bayi dan balita. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk. Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti serai, lavender, kecombrang, dan lain-lain.
“Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk karena nyamuk menyukai aroma keringat manusia. Gemburkan tanah pada pot untuk mencegah tergenangnya air,” kata dia.
Lebih lanjut, pangkas pohon yang terlalu rimbun, buang semua daun yang berguguran dan sampah yang menumpuk, serta bersihkan kotoran yang menyumbat di talang atap.
Menaburkan bubuk larvasida di tempat penampungan air di rumah yang sulit dibersihkan, bubuk ini dapat membunuh jentik nyamuk seperti di selokan dan talang atap.
“Segera bersihkan rumah setelah banjir surut agar menghindari lembap, tumbuhnya jamur, dan bersarangnya nyamuk. Jika di rumah ada septic tank, segera perbaiki celah atau retakan yang ada. Halangi agar nyamuk demam berdarah tidak masuk rumah dengan menutup lubang ventilasi, jendela, dan pintu, menggunakan kasa nyamuk, menutup lubang-lubang termasuk lubang pipa, dan menyalakan AC jika tersedia,” tutupnya. (*)