BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Pemerintah memutuskan untuk memberikan subsidi bagi komoditas minyak goreng tidak terkecuali di Kabupaten Bulukumba.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Kabupaten Bulukumba Nurhidayat Kurnia membenarkan kabar tersebut.
Hanya saja, menurut pria yang akrab disapa Omy itu sampai saat ini belum ada petunjuk teknis (Juknis) soal bagaimana penyaluran minyak goreng bersubsidi tersebut.
Kendati demikian, Omy mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima perintah dari pusat untuk melakukan pendataan harga minyak goreng di Kabupaten Bulukumba.
“Kalau saat ini untuk minyak curah itu harganya kisaran Rp. 18 ribu per liternya, dan itu sudah kita data dan sampaikan ke pusat,” ungkap Omy saat dikonfirmasi, Senin, 10 Januari 2022.
Terkait harga minyak goreng bersubsidi, Omy membeberkan pemerintah akan memberikan subsidi sekitar 4.000 per liter.
“Jadi misalnya harga komoditas minyak goreng itu 18 ribu, jadi sisa Rp. 14.000 saja. Tapi untuk lebih jelasnya nanti kalau juknisnya sudah ada,” tukasnya.
Sebelumnya, menteri Perdagangan Muhamad Lutfi menyebut subsidi minyak goreng kemasan sederhana itu akan mulai dilakukan paling lambat awal minggu depan.
“Rencananya akan menunjuk lima industri yang sudah siap dengan kemasannya,” ujar Lutfi saat konferensi pers, Rabu, 5 Januari 2021.
Lutfi mengatakan, penjualan minyak goreng kemasan sederhana bersubsidi itu diharapkan akan terdapat di seluruh pasar yang dipantau Kemendag pada akhir pekan depan.
Nantinya, penerapan minyak goreng bersubsidi akan mengikutsertakan berbagai industri produsen dan pengemas minyak goreng.
“Akan dilibatkan setidaknya 70 produsen minyak goreng dan lebih dari 225 packer,” ungkap Lutfi.
Sebagai informasi, pemerintah akan menjual minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter. Total kebutuhan minyak goreng tersebut sebanyak 1,2 miliar liter.
Di samping penjualan minyak goreng dengan subsidi, pemerintah juga masih melakukan operasi pasar minyak goreng murah. Operasi pasar dilakukan di 47.000 gerai pasar modern di seluruh Indonesia. (ewa)
