BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID – Mutasi pejabat eselon III di Pemkab Bulukumba masih jadi pembicaraan di warkop-warkop. Puluhan pejabat harus kehilangan jabatan. Terutama karena adanya perampingan organisasi. Sejumlah bidang di OPD hilang. Seperti Bidang Gender dan Data di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) serta Bidang Pengarusutamaan Gender (PUG).
Penggabungan dua OPD seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang digabung dengan Dinas Koperasi dan UKM juga berimbas pada hilangnya jabatan-jabatan strategis. Amran Syaukani yang sebelumnnya menjabat sebagai Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM pada mutasi terakhir harus rela kehilangan jabatan alias non job. Tidak hanya Amran Syaukani, istrinya, Handayani yang sempat dimutasi ke DP3A sebagai Kabid Gender dan Data juga kehilangan jabatan atau non job. Handayani sebelum dimutasi ke DP3A adalah Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba. Alumni Public Health Faculty, Maastricht University, Netherland ini sekarang menjadi pelaksana di Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana.
Sekretaris Daerah Pemkab Bulukumba Ali Saleng, sebelumnya sudah mengatakan, bahwa adanya pejabat yang kehilangan jabatan adalah hal yang sulit dihindari. Meski begitu tidak sedikit analisa yang berkembang bahwa mutasi terakhir ini merupakan upaya bersih-bersih yang dilakukan pemerintahan saat ini imbas Pilkada lalu.
Banyak pejabat yang non job, sementara beberapa bidang malah masih kosong. Seperti bidang Sumber Daya Kesehatan di Dinas Kesehatan, Bidang Mutasi di BKPSDM, dan Bidang Kerjasama Media di Kominfo.
Amran Syaukani yang dihubungi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Minggu 16 Januari 2022 menanggapi santai hal ini. “Iya non job. Alhamdulillah sehat. Soal itu saya sebagai ASN harus siap ditempatkan di mana saja. ASN harus patuh pada pimpinan. Kita akan tetap bekerja maksimal untuk Bulukumba di manapun ditugaskan,” tegasnya. (nad)