BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Tidak mengalirnya air PDAM dari Kindang ke Kota Bulukumba, mendapat reaksi dari Anggota DPRD Bulukumba, Zulkifli Saiyye.
Bahkan dia meminta agar Inspektorat Bulukumba melakukan audit di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bulukumba. Hal itu dikarenakan pihak PDAM kerap menyampaikan kerugian.
“Maka hal tersebut harus dipastikan jenis kerugiannya seperti apa. Makanya harus diaudit agar dapat diketahui di mana titik kerugiannya dan apa yang menjadi persoalan di sana,” ujar Zulkifli.
Dikatakan Legislator PDIP itu, Pemkab sudah melakukan penyertaan modal untuk PDAM, tapi hingga saat ini belum tampak perbaikan yang terjadi di PDAM Bulukumba.
“Hulunya di Na’na Kecamatan Kindang kan sudah di rehab, dan ratusan juga yang dihabiskan di sana, tapi kenapa air belum maksimal,” ucapnya.
Zul berharap agar Direktur PDAM yang baru lebih solutif. “Kan punya visi-misi. Harusnya dijalankan itu visi-misinya,” tegasnya.
“Karena ada penyertaan modal ke perusahaan, jadi harusnya ada itu kontribusi masuk ke APBD. Saya juga mau tanya, berapa sih devidennya PDAM hari ini,” kata Zulkifli.
Sementara itu, Direktur PDAM Andi Nurjaya kepada RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, berharap agar Anggota DPRD Zulkfili Saiyye tidak sekadar bunyi, namun ikut berjuang dalam mensupport anggaran penyertaan modal ke PDAM.
“Saya luruskan ya, saya baru menjabat 7 bulan dan belum ada Penyertaan Modal yang kami terima dari Pemda sepeserpun. Yang saya ketahui mungkin Pejabat Direktur yang dulu sebelum saya menjabat. Jadi Bapak Anggota DPRD jangan asal nyerocos,” katanya.
Untuk masalah air dari Nana Kindang tidak masuk ke kota, dia menjelaskan bahwa semenjak satu bulan dia menjabat sudah melakukan pekerjaan perbaikan pipa yang tertimbun dan patah. Di mana selama lima tahun tidak pernah dibenahi di Desa Anrihua dan Desa Balibo. Setelah normal pipa yang tertimbun dan patah, maka air sudah sampai ke IPA Bonto Nyeleng, yang kapasitasnya mencapai 18 liter/ Perdetik dari kapasitas terpasang 20 liter perdetik. Untuk masuk ke kota hanya sekitar 5 liter perdetik karena di sepanjang jalan yang di lalui Pipa Induk terbagi lagi ke pelanggan di Desa Palambarae, Dampang, Bonto Nyeleng .
“Dan sebesar 12 liter per detik bagaimana bisa terpenuhi kepasitas ke kota Bulukumba. Demikian juga pipa induk dari Na’na ke kota di daerah kindang. Banyak masyarakat bukan pelanggan PDAM yang membocori Pipa induk PDAM untuk digunakan membasahi cengkehnya dinda. Dan saya berharap di tahun 2022 ini Pemda Bulukumba dapat membantu penyertaan modal ke PDAM dan DPRD Bulukumba juga dapat mensupport Dana, kalau mau kita sembuh dari sakit,” ujar Direktur PDAM yang juga Aktivis LSM Anti Korupsi ini.
Dia menambahkan, proses audit sudah dilakukan pada tahun 2021 atas permintaan Direktur Baru kepada Bupati sebagai pemilik. Dan hasilnya telah ditindaklanjuti oleh Ketua Tim Tindak lanjut dalam Hal ini Wakil Bupati, di mana telah memerintahkan dirinya sebagai Direktur untuk melakukan pemeriksaan terhadap 36 Karyawan dan mantan karyawan PDAM. Terdapat temuan dari Inspektorat Bulukumba dan satu orang mantan Direktur PDAM Bulukumba masa Bakti 2014-2017 sudah dimintai klarifikasi terhadap temuan tersebut.
” Selanjutnya saya memerintahkan Kasat SPI (Kepala satuan Pengawasan Internal ) PDAM untuk melakukan pemeriksaan tambahan terhadap temuan Inspektorat Bulukumba dan alhasil menemukan lagi karyawan dan mantan Karyawan melakukan dugaan penggelapan dan atau menjurus ke dugaan Tindak Pidana Korupsi,” katanya .
Bahkan dia mengaku telah melaporkan satu orang ke Polsek Bonto Bahari dan akan menyusul lagi pelaporan karyawan aktif ke Polsek Bulukumba.
“Jadi jangan ragukan komitmen saya membersihkan karyawan yang nakal. Selain saya sebagai Direktur saya juga sebagai Aktvis LSM Anti korupsi dan kita ketahui saya harus bersih-bersih. Karyawan PDAM Bulukumba yang tidak profesional dan tidak jujur dalam melaksanakan tugasnya sebagai tukang ledeng siap-siap terima resiko,” tegasnya. (Faj).