BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berkunjung ke Kabupaten Bulukumba. Kedatangan Mentan SYL untuk meninjau program IP400 dalam rangka swasembada pangan di hamparan sawah Desa Bialo, Kecamatan Gantarang, Minggu 6 Februari 2022.
IP400 merupakan program Kementerian Pertanian terkait cara tanam padi agar bisa panen sebanyak 4 kali dalam setahun.
Di tahun 2022 ini, Kabupaten Bulukumba sendiri mendapatkan program Pertanaman Padi IP400 yang bersumber dari APBN Tugas Pembantuan seluas 250 hektar.
Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf dalam sambutan menyampaikan selamat datang kepada Menteri Pertanian yang hadir bersama Sekjen dan para Dirjennya.
Kabupaten Bulukumba, kata Muchtar Ali Yusuf merupakan bagian dari kampung halaman Menteri Pertanian SYL karena SYL dua periode memimpin Sulawesi Selatan.
Selanjutnya dikatakan, berdasarkan data, nilai dan kontribusi sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi dari tahun 2015 sampai 2020, sektor ini memberikan kontribusi terbesar dalam perhitungan PDRB.
Ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Sulawesi Selatan tahun 2020 terjun bebas pada angka minus akibat pandemi Covid-19, namun Bulukumba masih berada di angka positif yakni 0,43 persen.
“Kunci dari angka positif ini oleh karena Bulukumba masih ditunjang oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 38,86 persen,” ungkap Andi Utta sapaan akrab Bupati Bulukumba.
Artinya, pertanian, kata Andi Utta merupakan sektor yang memiliki daya tahan dan memiliki peluang yang sangat tinggi untuk terus bertumbuh jika pengelolaannya ditunjang infrastruktur dan sarana prasarana sebagaimana sektor pertanian di negara Asia lainnya seperti Thailand dan Vietnam yang menerapkan sistem pertanian moderen.
Pada kesempatan tersebut Andi Utta meminta program IP400 seluas 250 hektar untuk ditambah menjadi 500 hektar.
“Kami berharap program IP400 ini ditambah lagi menjadi 500 hektar di wilayah ini,” kata Andi Utta saat berbincang dengan SYL di tengah sawah yang kemudian diiyakan oleh Mentan SYL.
Lebih lanjut dijelaskan, potensi lahan untuk pengembangan komoditi jagung seluas 17.000 hektar dengan rata-rata panen setahun seluas 28.330 hektar dengan produktifitas 5,1 ton pipilan basah, sehingga produksi yang dihasilkan dalam setahun sebanyak 146.400 ton.
Lahan perkebunan dan hortikultura seluas 38.171 hektar dengan produksi cengkeh, kelapa, lada, pala, kakao, dan kopi.
“Khusus produk olahan kopi, Bulukumba sudah memiliki brand Kopi Kahayya yang kita harap bisa menjadi brand nasional sebagaimana Kopi Toraja,” terangnya
Sementara itu Mentan SYL di awal sambutannya menyampaikan, sebelum Andi Utta maju Pilkada, ia mengaku belum yakin Andi Utta mau maju untuk mengurus rakyat dan meninggalkan zona nyamannya sebagai pengusaha.
Kedua pasangan Bupati Andi Utta dan Wabup Andi Edy Manaf ini, kata SYL sudah dikenal sejak lama dan sudah dianggap sebagai adik.
Sehingga mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini berharap banyak kepada Andi Utta dan Andi Edy untuk bekerja membawa Bulukumba yang lebih baik dan lebih maju di Sulawesi Selatan dan Indonesia. SYL ingin melihat Bulukumba lebih maksimal dan Bupati –Wakil Bupati menjadi tempat dari tumpuan semangat perubahan itu.
“Oleh karena itu saya berharap kalian (Utta-Edy Manaf) nggak boleh tidak sukses di sini (Bulukumba),” ungkap SYL.
Lebih lanjut dikatakan, masuk tahun ketiga (masa jabatannya) pihaknya belum melakukan impor beras.
“Di saat semua orang bilang kalau kau tidak impor satu setengah juta ton, maka tunggu ada kelaparan dan Pak mentan akan menyusahkan rakyat, tapi ternyata enggak kan.”
“Saya yakinkan, bahwa kita punya 9 juta ton dan Maret ini kita akan panen raya 17.000.000 ton. Yang kita makan adalah 15.000.000 ton dan saya lagi mempersiapkan makanan rakyat itu untuk 2 tahun,” imbuhnya lagi.
SYL meminta jangan minder jadi petani. Menurutnya menjadi petani itu keren. “Jangan selalu beranggapan petani itu rakyat kecil dan rakyat miskin. Salah itu,” tukasnya.
Pada kesempatan tersebut, SYL meminta untuk mempersiapkan data dan rencana kerja pemerintah daerah yang akan dikerjasamakan dengan Kementerian Pertanian. Pihaknya, kata SYL akan melakukan analisis dan verifikasi terkait program yang ditawarkan.***