BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Ratusan petani rumput laut melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Bulukumba, Senin 7 Maret 2022. Demo para petani rumput laut ini terkait limbah PT Gosyen yang ditengarai mencemari laut dan merusak rumpul laut yang menjadi sumber kehidupan para petani rumput laut. Aksi unjuk rasa tersebut dijaga ketat aparat kepolisian. Kepolisian Resor Bulukumba menurunkan sedikitnya 105 personel dalam mengawal aksi demonstrasi petani rumput laut tersebut.
Kasi Humas Polres Bulukumba, IPTU Marala mengatakan, aksi demostrasi merupakan hak setiap orang dalam menyampaikan aspirasi. Hadirnya polisi, kata Iptu Marala, untuk mengawal aksi demostrasi tetap kondusif tanpa adanya kericuhan.
“105 personel kepolisian kita kerahkan, itu terdiri dari anggota polres dan gabungan anggota Polsek Ujungbulu,” kata polisi berpangkat tiga balok itu.
Aksi yang dilakukan masyarakat yang diperkirakan sebanyak 100-an orang itu merupakan aksi susulan, terkait dugaan limbah dari PT Gosyen yang mencemari laut yang berdampak pada turunnya produksi rumput laut masyarakat Kelurahan Matekko dan Kelurahan Jalanjang, Kecamatan Gantarang.
Setelah para demonstran menyampaikan aspirasinya secara bergantian, aksi demonstrasi bubar dengan tertib dan para petani berharap ada langkah strategis yang dilakukan wakil rakyat untuk membantu para petani rumput laut. “Alhamdulillah demo berlangsung aman dan tertib, kata Iptu Marala.
Sebenarnya, enam hari lalu, para petani sudah mewarning PT Gosyen Global Aquaculture. Mereka mendatangi gerbang tambak udang PT Gosyen dan melakukan demonstrasi. Petani rumput laut juga menutup aliran pembuangan limbah tambak PT Gosyen. “Kami meminta PT Gosyen tidak hanya mencari keuntungan di Bulukumba tapi juga harus memperhatikan dampak dari aktivitas mereka yang merugikan petani rumput laut,” ujar salah seorang pendemo. (ewa)