BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Minyak goreng di sejumlah toko ritel hingga pasar tradisional dikeluhkan langka oleh masyarakat di Kabupaten Bulukumba. Kalaupun ada yang dijual, dipatok dengan harga mahal bahkan kini ada yang tembus diharga Rp 30 ribu per liter, dari harga subsidi Rp 14 ribu per liternya.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DP2KUKM), Munthasir Nawir yang dikonfirmasi membenarkan hal demikian. Meski demikian, soal kelangkaan minyak goreng, Munthasir juga tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya stok minyak goreng didistribusikan dari pusat.
“Terus terang di Kabupaten kami kewalahan, karena ini langka. Kalaupun ada maka sangat mahal. Karena distribusi belum sampai daerah,” kata Munthasir.
Meskipun begitu, Munthasir mengaku telah melakukan kordinasi terkait langkanya minyak goreng di Bulukumba. “Kalau berdasarkan instruksi kemarin, harganya Rp 14 Ribu, namun karena langka, harga di pasaran bervariasi, ada yabg sampai Rp 30 ribu perliter,” katanya.
Untuk itu, pihaknya segera mengambil langkah taktis berupa sidak ke pengecer, yang sudah didistribusikan dari agen-agen.
Meski masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng di pasar konvensional, namun berdasarkan pantauan RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID namun ditemukan minyak goreng yang dipasarkan melalui dari oleh pemilik akun Facebook.
Bahkan secara terang-terangan akun Facebook itu memasang harga di atas harga subsidi, yakni mulai dari Rp. 19 ribu hingga Rp 21 ribu per liternya. (ewa)