BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Pengawasan obat dan makanan makin diperketat di Kabupaten Bulukumba. Upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan obat dan makanan serta penegakan hukum atas pelanggaran di bidang obat dan makanan, menjadi perhatian serius Pemkab Bulukumba. Pemerintah Kabupaten Bulukumba bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Makassar baru saja menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait dengan Pengawasan Obat dan Makanan Terpadu.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf dengan Kepala BBPOM Hardaningsih, yang disaksikan oleh anggota Komisi IX DPR RI, drg. Hasnah Syam, di Hotel Agri, Senin 7 Maret 2022.
Penandatanganan MoU dirangkaikan dengan pertemuan lintas sektor terkait program prioritas nasional yaitu Gerakan Keamanan Pangan Desa, Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas dan Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah, yang mana Bulukumba menjadi salah satu kabupaten dari pelaksanaan program nasional ini.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah kepala sekolah dan dua kepala desa yang menjadi pilot project yaitu Desa Bialo Kecamatan Gantarang dan Desa Manjalling Kecamatan Ujungloe dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam memilih produk Obat dan Makanan yang aman, berkhasiat/ bermanfaat, dan bermutu sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka melindungi masyarakat.
Kepala Balai BBPOM, Hardaningsih, menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk mensosialisasikan desa pangan aman, pangan jajanan anak usia sekolah, pasar pangan berbasis komunitas kepada pemangku kepentingan di daerah dan lintas sektor yang terkait.
Selain itu, tambahnya untuk meningkatkan koordinasi secara strategis dan kontinyu antar instansi dan pelaksanaan seluruh program kegiatan aman pangan, sekaligus memetakan program OPD terkait yang dapat disinergikan dengan seluruh program kegiatan keamanan pangan, dan dapat dijadikan sebagai program yang terintegrasi.
Kegiatan pangan aman, pasar pangan berbasis komunitas dan panganan anak usia sekolah diharapkan dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjamin kebutuhan pangan yang aman sampai tingkat perseorangan.
“Ini juga untuk memperkuat ekonomi desa sesuai dengan sasaran dan prioritas nasional bidang kesehatan untuk peningkatan status gizi masyarakat, pengendalian penyakit tidak menular dan peningkatan efektivitas pengawasan makanan dalam rangka peningkatan keamanan dan mutu pangan yang beredar,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf yang membuka kegiatan menyampaikan terima kasih atas dipilihnya Kabupaten Bulukumba sebagai daerah pelaksanaan Program Prioritas Nasional.
“Terpilihnya Bulukumba sebagai Kabupaten Intervensi Program Nasional, merupakan penghargaan yang besar dan diharapkan tahapan program ini dapat terlaksana dengan baik demi untuk melindungi masyarakat dari produk yang tidak aman dan agar produk yang dikonsumsi masyarakat Kabupaten Bulukumba merupakan produk berkualitas dan memenuhi persyaratan aman,” ungkapnya.
Andi Utta sapaan akrabnya menyebut dengan adanya kerjasama ini maka diharapkan pengawasan obat dan makanan di daerah dapat dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan OPD terkait bersama BBPOM,
“Kita berharap produk yang beredar di daerah dapat selalu termonitor dan produk yang dijual merupakan produk yang sudah terdaftar pada Badan POM,” ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya tantangan pengawasan obat dan makanan semakin besar, oleh karena semakin banyaknya produk-produk makanan dan obat yang dijual di masyarakat secara online dan tidak memiliki outlet atau tempat penjualan, sehingga tentu dibutuhkan strategi tersendiri dalam pengawasannya.
Demikian pula dengan adanya kerjasama ini, diharapkan juga dapat mengangkat produk UMKM pangan Industri Rumah Tangga dengan berbagai produk khas lokal dari Kabupaten Bulukumba.
“Saya tantang BBPOM harus aktif melakukan pengawasan secara berkala. Begitu pula harus jemput bola bagi kepada UMKM yang membutuhkan izin dari BBPOM,” tantang Andi Utta saat sambutan.
Untuk diketahui ruang lingkup kerjasama dengan BBPOM yaitu, Koordinasi dan optimalisasi pengawasan dan tindak lanjut hasil pengawasan Obat dan Makanan; Penyelenggaraan komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat; Penyelenggaraan Program Nasional (Pangan Jajanan Anak Sekolah, Pasar Aman Berbasis Komunitas, dan Gerakan Keamanan Pangan Desa); Pengawasan distribusi bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam pangan; Pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pangan olahan, kosmetika, dan obat tradisional; Pertukaran data dan/atau informasi; dan Peningkatan daya saing UMKM pangan lokal spesifik.
Pada kesempatan tersebut, selaku anggota DPR RI Komisi IX, drg. Hasnah Syam yang akrab disapa Bu Dokter memberikan bantuan aspirasi secara simbolis kepada RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja yang diterima oleh Bupati Bulukumba berupa bantuan alat kesehatan Oksigen Concentrate dan Ventilator.***