Jokowi Teken MoU dengan PM Malaysia Terkait Perlindungan Pekerja Migran

  • Bagikan

JAKARTA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID – Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menerima kunjungan kerja Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato’ Sri Ismail Sabri Yaakob di Istana Merdeka, Jumat (1/4/2022). Kunjungan tersebut merupakan yang kedua kalinya bagi PM Sabri.
Pada kunjungan tersebut, turut dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU mengenai penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia di Malaysia. “MoU antara lain akan mengatur penggunaan one channel system bagi seluruh proses penempatan, pemantauan, dan kepulangan pekerja migran Indonesia sehingga dapat terpantau dengan baik,” ujar Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (1/4/2022).
Jokowi mengatakan, pekerja migran Indonesia telah berkontribusi banyak bagi pembangunan ekonomi di Malaysia. Sudah sewajarnya mereka mendapatkan hak dan perlindungan yang maksimal dari dua negara kita. “Dengan kehadiran PM Sabri hari ini, saya yakin MoU ini dapat dilaksanakan dengan baik dan saya tidak ingin MoU ini hanya berhenti di atas kertas saja, semua pihak harus menjalankan MoU ini dengan baik,” jelasnya.
Jokowi juga berharap, kerja sama serupa dapat dilanjutkan di sektor lain antara lain perladangan, pertanian, manufaktur dan jasa. “Selain itu, kita juga masih melihat maraknya kasus penyelundupan orang, oleh karena itu kita sepakat untuk mulai membahas kerja sama penanganan penyelundupan orang termasuk di penegakan hukumnya,” ungkapnya. Selain itu dalam pertemuan tersebut kata Jokowi, turut dibahas mengenai pentingnya penyelesaian negosiasi batas maritim dan batas udara. “Dengan sudah mulai dibukanya perbatasan kedua negara maka sudah saatnya negosiasi ini diintensifkan,” pungkasnya.
Adanya MoU antara pemerintah Indonesia dan Malaysia ini disambut baik para pengusaha pekerja migran yang tergabung dalam Pasmindo. Ihsan, anggota Pasmindo Sulsel mengatakan ini menjadi bentuk kekuatan baru bagi para pekerja migran agar semakin terlindungi oleh negara. “Kita juga berharap perbatasan segera dibuka untuk memutus rantai penyelundupan orang dari Indonesia ke Malaysia,” ujarnya. ***

  • Bagikan