RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Menjelang berakhirnya masa Prapaskah, periode refleksi dalam persiapan Paskah, banyak umat Kristen yang merayakan Jumat Agung. Tepat pada hari Jumat ini setelah Kamis Putih dan sebelum Minggu Paskah. Tahun ini, Jumat Agung jatuh pada tanggal 15 April 2022.
Apa itu Jumat Agung dan mengapa umat Kristen merayakannya?
Seperti yang dikutip dari Country Living, Jumat Agung adalah hari bagi umat Kristen memperingati penderitaan dan eksekusi Yesus oleh kekaisaran pendudukan Romawi di Yerusalem. Pada hari itu peringatan ini berfokus pada kesengsaraan dan kematian dari Yesus.
Jumat Agung merupakan hari yang khusyuk dan diikuti oleh tiga hari Yesus dibaringkan di kubur, sebelum bangkit pada hari Minggu Paskah. Mengapa umat Kristen merayakan Jumat Agung? Jumat Agung telah diperingati selama berabad-abad. Terdapat bukti sejarah dari harian abad ke-4 tentang seorang wanita kaya, Egeria yang berziarah ke Yerusalem. Pada saat itu ia menulis tentang perjalanannya dan memasukkan bagaimana orang Kristen merayakan Minggu Palma dan ritual lainnya. Akhirnya, ketika agama Kristen menyebar, hari itu diperingati oleh gereja-gereja awal lainnya di tempat-tempat seperti Antiokhia, Roma dan Konstantinopel.
Mengapa disebut Jumat Agung? Nama Jumat Agung kemungkinan berasal dari kata “baik” yang dulunya bermakna “suci”, sebuah teori yang didukung oleh banyak linguistik dan bahkan Oxford English Dictionary. Beberapa sejarawan dan ahli bahasa memperdebatkan teori bahwa kebaikan itu mungkin juga datang dari sebutan “God’s Friday”.
Bagaimana Jumat Agung dirayakan?
Berbagai cara untuk menghormati Jumat Agung telah berkembang dan banyak tradisi dan devosi populer masih dipraktekkan sampai sekarang. Pada Abad Pertengahan, Fransiskus dari Assisi mempopulerkan ziarah simbolis jika kamu tidak dapat melakukannya ke Yerusalem, yang dikenal sebagai Perhentian atau Jalan Salib. Devosi tersebut mencakup salib yang diberi jarak (baik di dalam maupun di luar) di samping seni seperti lukisan atau patung yang menggambarkan adegan penting dari kehidupan Yesus.
Biasanya orang-orang berhenti untuk berdoa, bermeditasi dan membaca atau mendengar ayat-ayat Alkitab di setiap stasiun. Itu paling sering didoakan selama Prapaskah dan terutama pada Jumat Agung. Terlepas dari namanya, Jumat Agung adalah hari untuk refleksi muram.
Setiap hari Jumat sebelum Paskah, orang-orang Kristen dengan sungguh-sungguh menghormati cara Yesus menderita dan mati karena dosa-dosa mereka. Mereka mungkin menghadiri kebaktian yang menceritakan penyaliban Yesus yang menyakitkan dan beberapa bahkan melakukan puasa untuk menunjukkan kesedihan mereka. Gereja-gereja Katolik mengosongkan altar mereka dan meredam lonceng mereka sebagai tanda berkabung.
Tetapi orang-orang Kristen segera beralih ke perayaan yang lebih bahagia. Pada hari Minggu berikutnya, mereka merayakan Paskah (hari kebangkitan Yesus) dengan kebaktian gereja, lagu-lagu gembira dan pertemuan keluarga. Mereka juga dapat membagikan ucapan selamat Paskah, kutipan Paskah dan kutipan Alkitab dengan orang-orang terkasih. ***