BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Anggota DPRD Bulukumba, Juandy Tandean, menyorot besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pasar Sentral yang dinilai masih rendah dan tak relevan. Dikatakan Juandy, aktivitas Pasar Sentral Bulukumba, yang begitu padat tak berbading lurus dengan pendapatan daerah yang dihasilkan. Padahal, data yang ia dapatkan, ada sekitaran 800 lebih pedagang yang berjualan di Pasar Sentral. Namun PAD yang dihasilkan, tak realistis dan relevan. "Kok 800an pedagang itu sebulannya hanya ada pajak antara Rp 50 jutaan sampai Rp60 jutaan saja. Yah tidak realistis dan relevan saya kira," ucapnya, Senin 18 April 2022. Anggota Komisi B ini, mengungkapkan pada bulan Januari 2022, tercatat hanya Rp50 juta lebih atau jika dirata-ratakan seharinya retribusi yang ditarik dari seluruh aktivitas perdagangan hanya Rp1,6 juta. Begitu juga di bulan Februari 2022, yang malah lebih rendah yakni hanya Rp43 juta lebih saja atau setiap harinya sekitar Rp1,5 juta. Sedang di bulan Maret 2022 sebesar Rp62 juta lebih atau per harinya Rp2 jutaan. Padahal, kata dia, terdapat sejumlah sumber PAD dalam kawasan pasar sentra. Pertama retribusi Rp2 ribu untuk 800 pedagang sewa kios, belum lagi karcis masuk Rp2 ribu, kemudian retribusi kebersihan. Hal lainnya adalah penarikan retribusi bongkar muat Rp4 ribu per mobil di mana setiap hari tak kurang dari 100 mobil yang melakukan aktivitas bongkar muat. "Kita lihat geliat jual beli di dalam (Pasar Sentral) itu ramai kok. Saya selalu datang memantau, tapi masa hanya segitu PAD yang didapatkan. Kalau antara Rp 1 juta sampai Rp2 juta per hari itu hanya pedagang yang bongkar muat saja. Di sore hari kan tetap ramai. Lalu pelapak yang di dalam itu lebih banyak lagi," ketusnya. JT pun mengaku menaruh curiga ada manejemen yang tidak sehat pada pengelolaan pasar sentral. Bahkan kuat indikasi PAD bocor alias ditilep oknum. Olehnya, dia berharap ada sikap tegas dan komitmen Bupati Bulukumba, untuk membersihkan oknum nakal tanpa pandang bulu. "Wajar dong kita curiga. Kita sudah monev dinas terkait tapi tidak ada jawaban soal ini. Uang rakyat harus diselamatkan dari kebocoran. Pintu PAD kita melimpah belum lagi di pasar pasar lainnya, " tambahnya. Terpisah, Bupati Bulukumba, H. Andi Muchtar Ali Yusuf yang dihubungi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, mengaku jika masalah tersebut akan menjadi atensi khusus. Bahkan dia telah berkoordinasi dan memerintahkan tim saber pungli untuk menelusuri informasi tersebut. "Ini jadi atensi saya, percayakan ke saya. Tidak ada yang boleh yang bermain-main dengan uang rakyat. Kalau saudara anggota DPRD menyebut itu yah wajar-wajar saja. Mungkin ada data dan fakta yang ditemukan, intinya kita akan dalami dan proses," tegasnya. (Faj) |