BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Kotor dan jorok karena sampah adalah potret tersendiri di Kawasan Wisata Pantai Bira dan Kawasan Titik Nol.
Betapa tidak, serbuan puluhan ribu wisatawan selama libur panjang Idul Fitri, menghasilkan pengunungan sampah. Terbatasnya jumlah tenaga kebersihan dan armada yang dimiliki Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga membuat penanganan sampah terhambat.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, H. Duad Kahal, banjir manusia selalu dibarengi dengan timbulnya masalah sampah. Jumlah tenaga kebersihan yang dimiliki pihaknya tidak mampu mencover jumlah sampah yang ditimbulkan dari kunjungan wisatawan.
"Apalagi luasan kawasan Bira dan Titik Nol itu berhektar-hektar belum lagi Pantai Bara, lalu kami hanya memiliki petugas kebersihan 15 orang dan 1 armada yang sudah tua dan satu motor sampah, tentu ini jelas membuat kita kewalahan," katanya, Minggu, 8 Mei 2022.
Daud mengungkapkan sampah-sampah di Pantai Tanjung Bira mulai menggunung sejak Kamis, 5 Mei 2022. Pihak pengelola kewalahan membersihkan sampah karena kondisi petugas dan armada yang terbatas ditambah wisatawan terus berdatangan hingga akhir pekan ini.
"Kalau pengunjung dalam kondisi yang membludak tentu ada konsekuensi kondisi kebersihan. Dalam artian akan banyak sampah yang harus ditangani," katanya.
Namun sejak Sabtu, 7 Mei 2022, pihaknya telah bisa mengendalikan sampah setelah datang bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) termasuk pelibatan sejumlah OPD lainnya juga turun melakukan penanganan dan pelayanan di Kawasan Wisata Tanjung Bira atas perintah Bupati Bulukumba.
Lanjut dia, sampah yang menggunung di Pantai Tanjung Bira diangkut menggunakan 2 pikap milik Dinas Pariwisata Bulukumba dan dibantu 2 truk milik DLHK Bulukumba.
"Ini hari kita turunkan dari DLH 20 personel. Terus kami (Dispar) ada 8 petugas yang setiap hari," kata Daud. (faj/has/B)