BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Nuru Sali Bin Bundu lansia berusia 77 tahun, warga Dusun Mawang, Desa Papangloe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng meninggal dunia diduga dianiaya oleh oknum aparat keamanan yang berjaga di PT. Huady Nickel Alloy, Rabu, 18 Mei 2022.
Nuru ditemukan di dalam kawasan PT. Huady pada setengah 3 dinihari sudah dalam kondisi luka. Meski sempat mendapatkan perawatan baik itu di klinik maupun di RSUD namun Nuru akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada jam 8 pagi.
Atas kematian Nuru ini membuat sejumlah kerabat dan warga geram dan melakukan aksi pemblokiran jalan masuk ke PT Huady.
Massa yang hadir di lokasi tersebut menutup pintu masuk PT Huady menggunakan timbunan. Sehingga mobil pengangkut material nikel tidak bisa masuk ke dalam perusahaan.
Salah saru warga bernama Riswan meminta keadilan. Dia menunutut PT Huady untuk bertanggung jawab atas kematian Nuru.
“Kami meminta keadilan. Ini sudah tidak manusiawi karena menghabisi nyawa orang,” ketusnya.
Dia dan warga lainnya meminta pelaku yang merupakan penegak hukum, dihukum seberat-beratnya. “Kasihan, korban sudah tua dikasi begitu,” lanjutnya.
Riswan serta massa lainnya mengaku bakal bertahan di pintu masuk PT. Huady hingga mereka menerima kepastian atas meninggalnya Nuru. Bahkan, kata dia, kerabat korban dari Jeneponto juga akan bergabung dalam aksi tersebut.
Sementara itu, pihak Nuru saat ini didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum Makassar (LBH Makassar).
Divisi Hak Sipil dan Politik, LBH Makassar, Mirayati Amin, mengatakan bahwa pihaknya telah mendampingi korban untuk melakukan autopsi di RSUD Bhayangkara Makassar.
"Sudah diautopsi di Bhayangkara. Pagi ini (Alm. Nuru) dikebumikan oleh pihak keluarga," kata Mira sapaan Mirayati.
Menurut Mira saat ini korban diduga dianiaya oleh oknum Brimob yang berjaga di PT. Huady. Kendati demikian pihaknya masih bisa menduga dan mendampingi pihak keluarga korban dalam proses hukum ke depannya.
Kapolres Bantaeng, AKBP Andi Kumara yang dikonfirmasi membenarkan adanya aksi warga di PT Huadi nickel Alloy Indonesia, namun ia membantah bahwa Nuru meninggal karena dianiaya oknum Brimob.
Dari pemeriksaan awal, kata AKBP Kumara, oknum Brimob yang berasal dari Batalion A itu membantah jika melakukan penganiayaan kepada Nuru.
“Katanya tergelincir di penampungan biji nikel (Serpihan Slag) milik PT Huadi, setelah kedapatan akan mencuri serpihan Slag bersama-sama dengan beberapa temannya oleh pihak keamanan perusahaan,” kata AKBP Kumara.
Almarhum yang ditemukan tewas 02.30 Wita, kemudian dievakuasi ke klinik PT Huadi untuk dilakukan penanganan medis. Karena kondisi memburuk, kata Kumara keesokan harinya, Nuru Kemudian dilarikan ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng untuk dilakukan tindakan medis.
Hanya saja, takdir berkata lain, Nuru dikabarkan meninggal dunia pada Rabu pagi, tanggal 18 Mei 2022 pukul 08.10 WITA di RSUD Anwar makkatutu Bantaeng. “Kita masih melakukan tindakan penyelidikan termasuk penanganan kematian almarhum Nuru Saali Bin Bundu,” katanya.
Tindakan kepolisian selanjutnya kata Kumara, meminta keluarga almarhum Nuru Saali untuk dilakukan autopsi jenazah di RS Bhayangkara di Makassar, guna memastikan penyebab meninggalnya almarhum Nuru Saali dan untuk mengetahui penyebab kematiannya menunggu hasil autopsi.
Kapolres mengungkapkan bahwa sebelumnya memang, PT. Huady telah melaporkan kasus pencurian dengan nomor laporan polisi Nomor: LP/B/187/V/2022/SPKT/POLRES BANTAENG/POLDA SULAWESI SELATAN, 17 Mei 2022. (ewa)