MAKASSAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief mengaku kaget dengan hengkangnya politisi senior Demokrat di Sulawesi Selatan (Sulsel), Ilham Arief Sirajuddin (IAS) ke Partai Golkar. Padahal, DPP Demokrat sudah mempersiapkan IAS untuk maju sebagai calon gubernur (Cagub) di Pilgub Sulsel 2024 mendatang.
"Kami agak sedikit terkejut dengan perpindahan Pak Ilham Arief Sirajuddin (IAS) atau Pak Aco ke Partai Golkar, karena menurut kami Pak IAS adalah salah satu kader utama yang ada di Sulawesi Selatan," ujar Andi Arief kepada wartawan, Jumat (27/5/2022).
Pindahnya IAS dari partai berlogo mercy ke Golkar karena keputusan DPP yang lebih memilih Ni'matullah untuk memimpin DPD Demokrat Sulsel, meski IAS menang 16 suara DPC dibanding Ni'matullah yang hanya didukung 8 suara DPC pada Musda Demokrat Sulsel, Desember 2021 lalu. Terkait itu, Andi Arief menegaskan sudah ada pertimbangan matang Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Hubungannya dengan Musda, sebetulnya dalam Musda kemarin semua sudah dijalankan, ada pramusda, musda, kemudian sampai diputuskan. Bahwa kita punya mekanisme, keputusan oleh ketua umum harus dilaksanakan oleh semua, harus diterima," jelas Andi Arief.
Lebih lanjut, Andi Arief mengungkapkan, keputusan DPP sebenarnya cukup adil, dimana IAS dipersiapkan untuk Cagub Sulsel 2024 dan Ni'matullah diberi kesempatan memimpin kembali DPD Demokrat Sulsel.
"Saya kira sudah cukup adil, dimana diputuskan bahwa untuk ketua DPD adalah saudara Ni'matullah yang juga merupakan ketua sebelumnya, dan juga saya kira hubungannya baik dengan Pak Ilham Arief Sirajuddin," ungkapnya.
"Sedangkan Pak Ilham Arief Sirajuddin sendiri merupakan kader yang sebetulnya kami siapkan untuk salah satu calon gubernur di Sulawesi Selatan. Itu diputuskan dan sudah didengarkan langsung oleh Pak Ni'matullah dan juga Pak Ilham Arief Sirajuddin," lanjutnya.
Andi Arief menegaskan, dengan pindahnya IAS ke Golkar, tidak ada niat dari DPP Demokrat khususnya Ketum AHY untuk membuang atau menyia-nyiakan kader potensial.
"Tidak ada satu sisi pun dari keputusan Ketum (AHY) yang tidak adil. Itu keputusan adil yang diambil, dimana kedua belah pihak sama-sama kader utama yang dipersiapkan. Satu memimpin partai, satu dipersiapkan jadi calon kepala daerah," tegasnya.
Andi Arief berharap IAS yang sudah memutuskan bergabung ke Partai Golkar untuk tetap menjaga silaturahmi dan hubungan yang dengan Partai Demokrat.
"Mudah-mudahan Bapak bisa sukses di sana, dan mudah-mudahan pada saatnya nanti, bismillah, tetap kekeluargaan akan tetap kita jaga, dan komunikasi juga akan tetap terjaga," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, politikus senior Demokrat, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) yang memenangkan Musyawarah Daerah (Musda) Demokrat Sulsel dengan 16 suara DPC pada Desember 2021 lalu memilih hengkang dari partai berlogo mercy tersebut. IAS memastikan akan bergabung dengan Partai Golkar.
"Belum (saat ini). Insyaallah (gabung Golkar)," ungkap IAS kepada detikSulsel, Jumat (27/5).
Informasi yang beredar, IAS akan dikukuhkan menjadi kader Golkar pada acara Halalbihalal kader dan Relawan Airlangga Hartarto di Hotel Four Points Sheraton pada Minggu (29/5/2022). Saat dikonfirmasi soal rencana pengukuhannya, IAS tak menampik.
"Insyaallah," jelasnya.
Sebelum bergabung ke partai beringin, IAS mengaku sejumlah kader Golkar telah berkomunikasi dengannya. "Alhamdulillah banyak," tambah Aco, sapaan akrab IAS. (dt)