BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Atas nama Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf mengukuhkan para pengurus Masjid Islamic Center Dato Tiro (ICDT) Bulukumba yang ditetapkan melalui SK Bupati Bulukumba untuk masa bakti tahun 2022-2025.
Bertempat di Masjid ICDT, Senin, 13 Juni 2022, ratusan orang menghadiri pengukuhan yang dirangkaikan dengan pelepasan jamaah calon haji dan pelepasan kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Nampak hadir Wakil Bupati Andi Edy Manaf, Kepala Kantor Kementerian Agama, HM. Yunus, Ketua Pengadilan Agama, M. Safii, dan Ketua MUI Bulukumba, KH. Tjamiruddin.
Sebelum pengukuhan, Kepala Dinas Sosial, Andi Mappiwali membacakan sejarah singkat pembangunan Masjid Islamic Center Dato Tiro Kabupaten Bulukumba. Saat masa Bupati Bulukumba H. Zainuddin Hasan melanjutkan pembangunan masjid, Andi Mappiwali saat itu menjadi salah satu pengurus inti pembangunan Masjid ICDT sampai selesai terbangun.
Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para Bupati Bulukumba sebelumnya yang telah menginisiasi dan melanjutkan pembangunan Masjid ICDT, mulai di era Andi Patabai Pabokori, H. Zainuddin Hasan, hingga Andi Sukri Sappewali.
Selanjutnya, Andi Utta sapaan akrabnya menyampaikan selamat dan sukses kepada para pengurus ICDT, semoga amanah tersebut dapat dijalankan untuk mengurus dan mengelola masjid tersebut dengan baik dan profesional sehingga dapat dipelihara, dirawat dan lebih berkembang ke depan.
Dikatakan, Masjid Islamic Center Dato Tiro ini adalah masjid milik Pemerintah Kabupaten Bulukumba, kemudian pengurus masjid dibentuk untuk bertugas melayani kepentingan umat, baik dari warga Bulukumba maupun pengunjung dari luar Kabupaten Bulukumba.
“Saya tegaskan bahwa dengan dikukuhkannya Pengurus Masjid ICDT Periode 2022-2025 ini, maka semakin menguatkan legitimasi kepengurusan Masjid ini. Sehingga jika ada pihak lain yang mengklaim sebagai ketua atau pengurus Masjid ICDT versi lain maka kepengurusan itu adalah ilegal,” tegasnya.
Andi Utta meminta para pengurus yang telah dikukuhkan untuk lebih solid dan menjaga kebersamaan dalam rangka melaksanakan seluruh aktifitas dan kegiatan yang terkait dengan pengelolaan masjid ICDT.
Termasuk dalam hal pengelolaan dana masjid, Andi Utta menegaskan harus transparan, akuntabel dan peruntukannya harus untuk kepentingan masjid, bukan kepentingan segenap pengurus apalagi untuk kepentingan pribadi.
“Masjid ICDT ini sudah menjadi ikon Kabupaten Bulukumba sehingga kita semua memiliki tanggungjawab untuk memelihara dan merawatnya, serta menjaga kebersihannya,” pintanya.
Alasan Memilih H. Amry Sebagai Ketua Harian
Pada kesempatan tersebut, Andi Utta mengemukakan alasan dan pertimbangan menetapkan H. Amry sebagai Ketua Harian. Berdasarkan pengalaman di berbagai negara rata-rata masjid besar dikelola manajemennya oleh pengusaha, seperti Masjidil Haram dan Masjid Nabawi oleh pengusaha Grup Bin Laden. Begitu pula di Indonesia misalnya Masjid Sunda Kelapa oleh H. Aksa Mahmud.
“Kalau di Makassar ada Masjid Al Markas Al Islami yang dirintis dan dibangun oleh H. Yusuf Kalla atas perintah dari almarhum Jenderal Jusuf,” ungkapnya.
Dengan demikian, lanjutnya, H. Amry sebagai pengusaha sukses dan memiliki kepedulian dinilai tepat untuk mengelola manajemen masjid ICDT, sehingga masjid ICDT tersebut semakin bagus dalam hal pemeliharaan dan perawatannya.
“Dalam mengurus masjid ini, tidak ada tendensi pribadi apalagi tendensi politik. Ini murni kita mau melihat masjid yang menjadi ikon Bulukumba ini pengelolaannya lebih baik ke depan,” bebernya.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama, H.M. Yunus menyampaikan selamat kepada pengurus Masjid ICDT Bulukumba. Menurutnya menjadi pengurus adalah amanah yang paling berat.
“Mengurus masjid itu mengangkatnya gampang, tapi amanahnya susah,” bebernya.
Lebih lanjut dikatakan, mengelola masjid itu tantangannya berat oleh karena sumber anggarannya dari masyarakat dan jamaah. Marwah dari sebuah masjid ketika jamaah banyak dan fasilitasnya terpenuhi.
“Masjid ICDT ini adalah ikon sehingga butuh perhatian dari seluruh pemangku kepentingan,” imbuhnya.