BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Prestasi membanggakan kembali diukir pemuda-pemudi Bulukumba. Dua pemuda Bulukumba yang mengikuti seleksi Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dinyatakan lolos dan berhak untuk melaju ke seleksi tingkat Nasional.
Dari lima orang yang dinyatakan lolos, dua diantaranya dari Bulukumba yaitu Mariani yang berada di urutan pertama dan Islamul Kautsar di urutan kelima. Adapun tiga peserta lainnya dari berasal dari Palopo, Parepare dan Gowa.
Kedua peserta dari Bulukumba ini memiliki bidang yang berbeda. Mariani mengembangkan pangan lokal, sedangkan Islamul Kautsar bidang pendidikan atau penggiat literasi.
Mariani mengembangkan bahan pangan lokal yang melimpah di kampungnya Desa Kahayya Kecamatan Kindang.
Bahan pangan lokal itu adalah Campe atau kacang merah dan Kasabbe atau Ganyong.
Jika Campe yang selama ini hanya menjadi menu sup, Mariani mengolahnya menjadi keripik Campe yang gurih sebagai produk ole ole lokal khas Desa Kahayya.
Begitu pula bahan pangan Ganyong yang mirip dengan sagu diolah menjadi Cookies Ganyong yang mirip kue Baruasa yang berbahan sagu.
"Produk Ganyong ini sebenarnya adaptasi dari kue berbahan sagu. Sehingga Ganyong ini menjadi pengganti bahan sagu," terangnya.
"Kue seperti Ongol-ongol yang berbahan Ganyong ini juga akan disajikan kepada pengunjung jika menginap di homestay warga," tambahnya.
Selain di Desa Kahayya, produk yang dirintis sejak 2017 tersebut lanjut Mariani sudah bisa didapatkan di kota Bulukumba sebagai produk lokal ole ole dari Bulukumba.
Dalam kompetisi Pemuda Pelopor ini, Mariani mengaku mengusung tema tentang peran pemuda, perempuan, dan inovasi Pangan lokal dalam kemajuan pariwisata Desa Kahayya yang dipelopori oleh srikandi Tangguh Kahayya.
"Dengan produk ini, kedua bahan pangan lokal ini bisa terangkat nilai jualnya," pintanya.
Ontel Pustaka
Sementara itu, Islamul Kautsar sebagai pemuda Pelopor di bidang pendidikan pendidikan mengusung tema Ontel Pustaka sebagai Benteng Literasi di Kabupaten Bulukumba,
Lebih lanjut dikatakan Ontel Pustaka adalah Sepeda Tua yang membawa sejumlah buku untuk bacaan masyarakat.
Salah satu tujuan ontel pustaka didirikan, menghadirkan bahan dan alat bacaan kepada masyarakat sehingga perpustakaan bisa dijangkau dimana pun, kapan pun, siapa pun.
"Targetnya minimal minat baca orang Bulukumba bisa tumbuh, kecintaan akan membaca bisa tertanam sejak dini karena pada dasarnya orang yang memiliki pengetahuan yang luas ialah orang yang berkualitas dan orang berkualitas inilah yang menjadi harapan untuk bangsa mendatang," tuturnya.
Dikatakan Ontel Pustaka akan terus menebar virus literasi, sehingga Islamul juga membuat program Reading at Home, dimana orang sudah bisa membaca di rumah, ontel pustaka menyediakan bahan bacaan.
"Harapan kami, Ontel Pustaka mengikuti kegiatan Pemuda Pelopor sebagai wujud dan pembuktian bahwa Gerakan Literasi di Kabupaten Bulukumba tidak akan terhenti," kata anggota Karang Taruna ini.
Terpisah Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga mengaku bersyukur dan bangga bahwa 2 dari 3 peserta yang diutus mengikuti seleksi dinyatakan lolos untuk mewakili Provinsi Sulawesi Selatan pada Seleksi tingkat Nasional.(rls)