BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Dalam dua tahun pemerintahan Bupati Bulukumba, Muchtar Ali Yusuf yang berpasangan dengan Edy Manaf mulai menuai sorotan bukan saja datang dari kubu lawan politiknya namun juga dari partai pengusungnya.
Pasangan bertagline 'Dikerja bukan Dicerita' itu dianggap belum memperlihatkan progres yang baik dalam menahkodai kabupaten berjuluk Butta Panrita Lopi ini.
Sorotan itu datang dari Ketua Partai Gerinda Bulukumba, Syahruni Haris yang berharap pemerintah saat ini mestinya lebih menggenjot kinerjanya.
Serta memperlihatkan kepada masyarakat bahwa pemerintahan saat ini sudah bekerja maksimal untuk membangun Bulukumba.
"Harus dipacu lagi kinerjanya, karena harapan masyarakat, lebih cepat lebih baik," kata Syahruni.
Sama halnya Gerindra, Ketua Partai Berkarya, M Darwis meminta pemerintah untuk menunjukkan kerjanya, tidak mengurusi hal-hal kecil yang tak seharusnya diurusi oleh bupati secara langsung.
Rendahnya serapan anggara yang telah memasuki triwulan kedua tahun 2022 menunjukkan lambatnya kinerja daerah saat ini.
Yang dia contohkan seperti belanja modal, yang harusnya sudah berjalan 50 persen namun hingga saat ini baru 0,62 persen realisasinya.
Hal ini, kata dia, sangat disayangkan. Kondisi ini menunjukkan jika organisasi perangkat daerah (OPD) tidak berkinerja.
"Selaku partai kami harus selalu ada bersama bupati. Tetapi pak bupati selalu dihadapkan persoalan-persoalan yang kecil, sehingga konsep yang ada di kepalanya buyar," jelas Darwis.
Menanggapi sorotan itu, Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf, membantah jika pembangunan hari ini tidak berjalan.
Meski ia mengakui bahwa memang serapan anggaran khususnya pada belanja modal masih rendah, namun menurutnya bukan berarti program pemerintah tidak berjalan.
Menurut Edy Manaf, pemerintah saat ini tengah menghitung serapan, untuk disandingkan untuk belanja nantinya. "APBD kita jalan, percepatannya bulan 6 ini, prosesnya sudah jalan," kata Edy Manaf.
Begitu juga yang dijelaskan oleh Sekretaris Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Bulukumba, Andi Irma Damayanti mengatakan, jika realisasi APBD akan segera bergerak.
Beberapa belanja akan segera terealisasi bulan 6 ini, salah satunya anggaran DAK bidang jalan dan perpustakaan yang sudah cair uang mukanya.
Dari data hingga 30 Mei 2022, APBD sebesar Rp 1,433,546,137,189 baru 34,58 persen atau Rp 495,657,759,733.
Realisasi anggaran tersebut, didominasi pada belanja pegawai seperti gaji ASN sebesar Rp 104,117,613,938. Dari anggaran dalam setahun sebesar Rp 646,571,329,314.
Sedangkan belanja modal untuk membiayai pembangunan daerah, baru 0,64 persen atau Rp 2,184,302,704 dari anggaran sebesar Rp 350,711,314,482.
" Yang jelas bulan 6 jalan realisasi DAK, akan meningkat realisasi bulan Juni," katanya. (ewa/has/B)