SELAYAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID - Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Kepulauan Selayar Ir. Abdul Rahman Made, M.Si mengemukakan bahwa Tahun depan 2023 Kabupaten Kepulauan Selayar dinobatkan sebagian tuan rumah pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadits (STQH) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal ini disampaikan Rahman Made usai pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) XXXII Sulsel di Kabupaten Bone, Kamis (30/6/2022) lalu.
"Pada rapat LPTQ kemarin saya diberikan kesempatan untuk menyampaikan terkait kesiapan kita sebagai penyelenggara pelaksanaan STQH pada Tahun 2023," ucap Rahman Made.
Kabag Kesra mengemukakan bahwa sudah beberapa kali rapat dengan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah terkait juga instansi vertikal terkait dengan kesiapan sebagai tuan rumah STQH Sulsel.
Ia berharap pelaksanaan nantinya tidak hanya sukses pada pelaksanaan tetapi juga sukses prestasi.
"Hal ini tentunya butuh dukungan dari semua stakeholder kerena pelaksanaan STQH menjadi kebanggaan tersendiri apalagi bisa menjadi tuan rumah. Tentunya kita akan menerima tamu dari 23 Kabupaten kota di Sulawesi Selatan, tentu tamunya harus dilayani dengan baik," kata Rahman Made.
"Selama mengikuti MTQ di Bone kami juga mengamati, dengan prinsip ATM, amati, tiru dan modifikasi. Yang artinya apa yang bisa diterapkan di Kabupaten Kepulauan Selayar pada pelaksanaan STQH nanti di Selayar sebagai tuan rumah," tambahnya.
Terkait dengan keikutsertaan Kafilah Kabupaten Kepulauan Selayar di MTQ XXXII Sulsel di Kabupaten Bone, Kabag Kesra menyampaikan rasa syukurnya, meskipun itu hanya dua orang yang lolos ke final, dan salah seorang diantaranya menjadi finalis terbaik dengan menjuarai di cabang Khat Al-Qur'an golongan naskah.
"Ini nanti akan kita laporkan ke Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar untuk diberikan spirit, supaya dua peserta ini bisa dipertahankan. Biasanya yang berprestasi itu cepat dilirik oleh Kabupaten lain untuk ikut mewakili daerahnya pada MTQ berikutnya,"terangnya.
Berikutnya kata Kabag Kesra bagaimana memaksimal anggaran yang ada sehingga semua kebutuhan bisa terpenuhi.
"Kami memahami dan memaklumi dengan pandemi Covid-19 semua anggaran direcofusing, tetapi fakta mengatakan bahwa segala sesuatunya itu harus didukung oleh dana. Moga-moga kedepan pelaksanaan STQH lebih matang dan anggaran juga memungkinkan sehingga kita bisa berbuat lebih banyak," tutup Rahman Made. (Im)