BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Absensi Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintahan Kabupaten Bulukumba mulai diberlakukan dengan sistem digital.
Persoalan masih banyaknya ASN khususnya dalam lingkup Pemkab Bulukumba yang tidak disiplin menjadi latar belakang diberlakukannya absen digital atau absensi via aplikasi.
Pemkab Bulukumba mulai mengujicobakan penerapan absen yang berbasis aplikasi yang dinamakan aplikasi 'Dikerja'.
Aplikasi Dikerja ini sudah tersedia dan bisa langsung di-download di Google Play Store. Aplikasi ini wajib dimiliki oleh setiap ASN lingkup Pemkab Bulukumba.
"Pemda mencoba memfasilitasi seluruh ASN dengan sistem absensi digital menggantikan absensi manual yang digunakan selama ini," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bulukumba, Muh. Ali Saleng saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Senin, 4 Juli 2022.
"Fasilitas ini cukup dengan dukungan Hp Android untuk memberi kemudahan bagi setiap ASN," tambahnya.
Ali Saleng mengungkapkan, aplikasi tersebut berguna untuk mendeteksi posisi ASN saat sedang melakukan absen.
ASN akan terekam hadir jika mengabsen di titik yang telah ditentukan dalam hal ini dalam lokasi kantor tempatnya bekerja.
Apabila ASN absen di luar lokasi yang telah ditentukan atau di luar kantor maka ASN terkait tidak terhitung hadir, kecuali sedang melakukan perjalanan kerja di luar daerah.
Ali Saleng tidak memungkiri masih banyak hal yang mesti dibenahi dari aplikasi tersebut termasuk soal ASN yang tidak memiliki Android.
"Memang saat ini baru diujicoba dan kelemahan yang ditemukan akan diperbaiki dan dibenahi terus termasuk bagi pengguna hp bukan Android," ujarnya.
Terkait penggunaan sistem absensi sidik jari, menurut Ali Saleng tidak lagi efektif, karena selain mudah direkayasa juga alatnya sudah banyak yang rusak. (*)
SALAH satu ASN lingkup Pemkab Bulukumba yang tidak mau disebutkan identitasnya turut mengapresiasi penerapan aplikasi tersebut.
Hanya saya menurutnya aplikasi itu seharusnya mengakomodir semua ASN termasuk bagi pengguna hp bukan Android.
Selain itu, menurutnya juga peningkatan kinerja ASN mesti dibarengi dengan tunjangan kinerja yang sesuai. Pasalnya saat ini saja tunjangan kinerja ASN masih kadang tertunda untuk dibayarkan.
Sekretaris Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Bulukumba, Andi Irma Damayanti menjelaskan bahwa tertundanya pembayaran tunjangan kinerja (Tukin) sejumlah ASN, lantaran SKP dari ASN terkait yang belum selesai.
"Jadi persoalannya itu karena SKP dari ASN-nya yang belum mereka selesaikan. Karena sudah ada beberapa ASN yang terima tunjangan hingga April," kata Andi Irma.
Andi Irma menegaskan bahwa terhambatnya pembayaran Tukin ASN bukan soal keterbatasan anggaran. "Tukin ASN sudah ada pos anggarannya jadi ASN tidak perlu khawatir soal itu," tukas Andi Irma. (ewa/has/B)