BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pembangunan Pasar Sentral dan Pasar Rakyat Tanete yang direncanakan Pemerintah Daerah Bulukumba tahun 2022 terancam tertunda.
Seperti diketahui Pemda Bulukumba telah mengususlkan pinjaman dana sebesar Rp75 miliar ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), bahkan belum lama ini proses penandatanganan MoU antara kedua belah pihak telah dilaksanakan. Sayangnya, hingga kini pinjaman dana tersebut tak kunjung cair.
Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Bulukumba, Irma Damayanti membenarkan hal itu karena sampai saat ini memang dana usulan pinjaman ke PT SMI belum cair.
“Masih menunggu pertimbangan dari Kemendagri," singkatnya.
Saat ditanyakan apakah anggaran tersebut akan turun tahun ini, iapun enggan berspekulasi.
“Masih menungguki info karena memang dari sana, kita sudah konfirmasi kesana,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf optimis pembangunan pasar akan dimulai tahun ini.
“Tetap rencana tahun ini hanya tunggu dana Rp 75 miliar dari PEN dan pinjaman dana itu untuk pemulihan ekonomi saja,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Peridustrian dan Usaha Kecil Menengah, Munthasir Nawir yang dimintai tanggapan enggan menjawab.
“Nanti humas yang jawab dinda,” singkatnya.
Seperti diketahui, Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf mewujudkan mimpinya untuk melakukan pinjaman ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero.
Proses peminjaman ditandai dengan penandatanganan MoU Antara Bupati Bulukumba dan pihak PT SMI yang dilaksanakan secara virtual pada 30 Desember 2021 lalu.
Peminjaman sebesar Rp75 miliar itu dilakukan untuk menyokong pembangunan 2 pasar di Bulukumba, yakni Pasar Sentral dan Pasar Rakyat Tanete.
Dalam perjalanan peminjaman nantinya Pemerintah Bulukumba harus membayar bunga sebesar 5,6 persen dari total platfon pinjaman. Masa pengembalian pinjaman ini, berjalan 5 tahun mulai 2022 hingga 2027 mendatang.
Dengan bunga 5,6 persen pemerintah akan membayar 14.185.375.000. Artinya, Pemkab Bulukumba mengembalikan utang tersebut sebesar Rp 89.185.375.000 dengan platfon kredit Rp75 miliar. (faj/has/B)