WAJO, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pilkada Wajo masih tersisa lebih dari dua tahun lagi. Tepatnya pada November 2024 mendatang.
Namun beberapa bakal calon figur sudah mulai bermunculan menebar pesona personal di mata publik. Petahana dipastikan akan kembali bertarung mempertahankan posisi kekuasaannya.
Terpilih kembali atau tidak, tergantung kinerja Bupati Wajo saat ini, Amran Mahmud. Apakah ia dipersepsi berkinerja bagus atau tidak.
Pengamat politik Ras Md menilai, jika Pilkada Wajo mendatang akan berlangsung sengit. Pasalnya, banyak calon penantang bermunculan. Ini bukti jika Amran Mahmud sebagai Bupati Wajo dinilai kurang kuat.
“Ya, sederhana saja jika kita membaca konstalasi politik di satu wilayah. Jika petahana utamanya dinilai kuat, akan sedikit calon penantang bermunculan. Begitupun sebaliknya, jika sang Bupati dinilai lemah, akan banyak calon penantang bermunculan,” terang Ras Md.
Namun, Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia itu menegaskan jika hipotesa tersebut mesti dikuatkan secara kuantitatif. Memastikan secara data, jika petahana di Wajo mayoritas publik masih menginginkan ia kembali memimpin atau tidak.
Menurutnya, ada dua parameter utama sehingga petahana bisa dikatakan kuat jika dilihat dari prespektif riset. pertama, jika persepsi publik puas atas kinerjanya di atas 70 persen. kedua, jika persepsi keberhasilan atas kinerjanya di atas 75 persen. “Jika syarat tersebut terpenuhi, sudah barang tentu nilai keterpilihannya bisa menembus angka di atas 50 persen,” terangnya
Dalam situasi ini, lanjut Ras, calon penantang mesti berpikir dua kali untuk menantang petahana dengan modal elektoral seperti di atas. Apalagi jumlah calon penantangnya lebih dari satu.
“Lain halnya jika syarat petahana kuat ia tidak miliki. Nilai kepuasan dan keberhasilan rendah ditambah lagi mayoritas publik tak menginginkan kembali sang petahana. Tentu menjadi peluang emas bagi para penantang,” jelasnya.
Ras pun menyarankan kepada para calon penantang. menumbangkan petahana, kata dia, mesti memunculkan satu figur saja.
“Di banyak kasus pilkada, melawan petahana dengan jumlah lebih dari satu penantang akan menguntungkan posisi petahana. Lain halnya pertarungan head to head. Petahana akan kewalahan mengahadapi penantang, apalagi jika posisinya bukan sebagai petahana kuat. Peluang kekalahan petahana akan terbuka lebar,” ujarnya.
Soal figur penantang potensial, Ras Md menjelaskan jika dalam bacaannya hanya ada tiga figur kuat yang punya kemampuan mengalahkan petahana wajo 2024 mendatang.
“Pertama, ada Ketua Gerindra Sulsel Andi Darmawan Aras. Kedua, anggota DPRD Sulsel fraksi PKB Andi Tenriliweng. Dan yang terakhir dr. Baso Rahmanuddin ketua DPD II Golkar Wajo,” bebernya. (ikbal/fajar)