BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Pemerintah Daerah Bulukumba terus berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Salah satu yang dilakukan saat ini adalah pemanfaatan kanal digital untuk pembayaran pajak dan retribusi daerah. Diantaranya melalui Internet Banking, E-commerce seperti gopay, tokopedia, bukalapak, ovo serta QRIS.
Kepada RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf usai menyerahkan secara simbolik kode batang QRIS mengatakan, Bulukumba pada dasarnya bisa lebih dalam peningkatan PAD, mengukur dari gelit putaran uang yang ada di perbankan.
“Kalau putaran uang di Bank Sulselbar saja Rp200 miliar sampai Rp 400 miliar perbulan berarti minimal 3 sampai 4 triliun per tahun di Bank Sulselbar saja, belum di Bank Mandiri, BRI, Danamon dan BNI dan kalau 4 bank saja anggaplah Rp 6 triliun setiap tahun Rp 10 triliun kali setahunnya bisa 1 triliun minimal harusnya,” bebernya.
Dikatakan optimisme itu melihat data transaksi perbankan di atas Rp 10 triliun pertahun indikator tersebut jadi potensi pajak.
“Potensi PAD jauh lebih besar ini yang harus ditelusuri Dispenda untuk dapatkan data wajib pajak yang tidak sesuai dibayarkan pajaknya untuk mengangkat PAD,” tambahnya.
Di era pemerintahannya, Andi Utta mengaku akan terus mendorong OPD nya memaksimalkan penerimaan PAD yang ia sebut masih sangat rendah.
"Seharusnya PAD Bulukumba itu sudah mencapai triliunan, tapi saat ini target PAD masih diangka Rp200 miliar," bebernya.
Olehnya itu, ia berharap jajaran pemerintah daerah bersama seluruh elemen untuk berinovasi dan menangkap peluang-peluang dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Jika ekonomi masyarakat bagus, dengan sendirinya PAD juga akan meningkat. Akan tetapi jika PAD rendah, apa yang bisa dibangun?," imbuhnya. (*)