BULUKUMBA, RADAR SELATAN — Langkah Pemerintah Daerah (Pemda) Bulukumba melalui Dinas Sosial (Dinsos) melakukan pelabelan penerima bantuan sosial (Bansos) terbilang ampuh. Betapa tidak sejak pelabelan dilakukan, tercatat tak kurang dari 20 orang penerima manfaat menyatakan kesediaannya untuk mundur sebagai penerima bantuan sosial.
Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Bulukumba, Hj. Dewi kepada RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, mengatakan
pelabelan penerima manfaat tersebut sebagai upaya agar penyaluran bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) serta bantuan lainya berjalan tepat sasaran.
“Pelabelan ini sebagai tanda sekaligus memverifikasi dan validasi data. Kami berharap upaya ini tepat sasaran dan data yang sering menjadi permasalahan dapat diatasi karena kita akan mengetahui rumah mana yang memang layak mendapatkan bantuan,” ujarnya.
Melalui labelisasi ini menurut dia , bansos yang disalurkan bisa menjadi tepat sasaran. Sebab jika warga merasa dirinya mampu tentu tidak bersedia rumahnya untuk dilabeli.
“Ada 20an penerima manfaat mundur saat rumahnya mau dilabeli. Artinya mereka merasa sudah tidak layak lagi menerima dan memang itu harapan kita bahwa bantuan yang selama ini diberikan bisa mengubah hidupnya lebih baik lagi,” katanya.
Dijelaskan saat ini di Bulukumba penerima manfaat berjumlah sekitar 38 ribuan terdiri dari penerima Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 14.496 jiwa, dan BPNT sebanyak 24.210 jiwa.
“Semoga dengan pelebelan ini, warga sadar kalau sudah mapan memang seharusnya tidak terima bantuan lagi,” tukasnya. (faj)