MAKASSAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID ---- Komandan Kodim (Dandim) 1422/Maros Letkol Inf Muhammad Hujairin, M. Si, (Han) dalam hal ini yang diwakili Mayor Inf Khaedir Makkasau, S. Ag. M. Pd memberikan materi Bela Negara dan Radikalisme kepada mahasiswa baru (Maba) UNHAS di Science Bulding Lantai I Fakultas MIPA unhas Makassar, Kamis (18/8/2022).
Rangkaian acara penyambutan
mahasiswa baru Universitas Hasanuddin, Danramil 1422-04/Mandai Kodim 1422/Maros Mayor Inf Khaedir Makkasau, S. Ag.M. Pd memberi kuliah umum tentang bela negara dan Radikalisme.
Didampingi para Wakil Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (UMIPA) Universitas Hasanuddin, Danramil dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa Bela Negara penting sebagai daya tangkal bangsa terhadap berbagai ancaman pertahanan negara, diantaranya untuk menangkal ancaman terhadap idiologi Pancasila.
"Pada kesempatan yang baik ini, saya akan menyampaikan materi tentang Bela Negara, NKRI Harga Mati, bagaimana kita menolak radikalisme ini sangat penting," ungkapnya.
Lebih lanjut Danramil mengatakan, bahwa mengatasi dan menangkal ancaman terorisme dan paham radikalisme tidak bisa dengan menggunakan kekuatan Alutsista atau senjata, karena pemahaman kepada mahasiswa bagaimana pentingnya Bela Negara. Penanaman nilai-nilai Bela Negara harus ditanamkan sejak usia dini.
Bela negara juga penting untuk menanggal ancaman terhadap idiologi negara yakni Pancasila karena Pancasila adalah pemersatu bangsa, karena begitu idiologi Pancasila dipecahkan maka akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, karena kekuatan bangsa Indonesi terletak pada persatuan dan kesatuan yang merupakan suatu kekuatan yang maha dasyat. Tetapi kekuatan persatuan yang tidak dipaksakan yakni melalui kesadaran Bela negara.
Saat materi tentang bela negara dan Radikalisme tersebut, ratusan mahasiswa baru ini, sangat bersemangat dalam menyimak materi yang dipaparkan Mayor Inf Khaedir Makkasau.
Mahasiswa Unhas, semangatnya luar biasa, bagaimana tidak, dengan jumlah 600 orang ini saya melihat tidak satu pun yang mengantuk saat bicara tentang bela negara," ungkapnya.
Dikatakannya, ini menjadi hal yang sangat luar biasa, karena biasanya ketika berbicara tentang bela negara, orang biasanya membayangkan untuk angkat senjata.
"Akan tetapi bela negara itu bukan hanya sekedar angkat senjata tetapi bagaimana mengidentifikasinya permasalahan bangsa yang ada, dan kita memotivasi terus agar dilakukan upaya pendidikan yang lebih baik agar dapat menyelesaikan kuliah juga dengan baik," jelasnya.
Ia pun berharap agar ratusan mahasiswa baru Unhas yang disambut hari ini menjadi kader bela negara dalam bidang ilmu pengetahuan dalam mengisi pembangunan bangsa ini.
"Dengan kemampuan mereka, nantinya ada sebagai ahli tehnik, ahli dibidang sosial, kemudian membangun jembatan dan semuanya demi Indonesia dan itu adalah wujud nyata bagaiamana kita membela negara Indonesia," pungkasnya. (sandy).