BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pembakaran kapal milik nelayan asal Kabupaten Bantaeng yang diduga dilakukan oleh oknum nelayan Kabupaten Bulukumba berbuntut panjang.
Atas kejadian tersebut sekelompok nelayan Bantaeng melakukan aksi protes dengan melakukan pemblokiran jalan poros Bantaeng - Bulukumba, Kampung Ujung Labbu, Kelurahan Lembang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng.
Sekelompok massa tersebut memblokir jalan sepanjang hari pada Sabtu, 20 Agustus 2022, khusus bagi warga Bulukumba yang hendak melintas di Kabupaten Bulukumba.
Atas masalah tersebut, Sat Reskrim Polres Bulukumba turun tangan dengan melakukan pemeriksaan terhadap dua orang nelayan dari Kabupaten Bantaeng selaku pihak pelapor.
Awaluddin selaku pemilik kapal melaporkan kejadian perusakan kapal miliknya yang terjadi sekitar pukul 03.30 WITA yang diduga terjadi di perairan Bulukumba.
Sementara Andi Khaerul Takdir melaporkan kejadian serupa yakni pengrusakan kapal milikinya dengan cara dibakar yang terjadi sekitar pukul 04.30 WITA yang juga diduga terjadi di perairan Bulukumba.
Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Abustam mengungkapkan bahwa dari keterangan pihak pelapor yakni Awaluddin, bahwa awal mula pengrusakan saat Awaluddin bersama tiga anak buah kapal (ABK) sedang melakukan pencarian ikan di sekitar perairan Bulukumba.
Saat sedang melakukan penangkapan ikan tiba-tiba dari arah depan datang sebuah kapal yang langsung menabraknya mengenai pada bagian sisi kiri dan mengakibatkan kebocoran serta pada ujung perahu pada bagian sebelah kiri dan kanan terbelah.
Menurut keterangan dari rekan Awaluddin yakni Aldi melihat ada sekitar lima orang yang berada di atas perahu milik pelaku dengan memegang parang dan busur.
Bahkan menurutnya salah seorang dari pelaku melepaskan anak panah namun berhasil menangkisnya dengan menggunakan gabus ikan.
Karena perahu miliknya telah terisi air sehingga pelapor atau korban melompat menyelamatkan diri menggunakan gabus hingga mendapat pertolongan dari nelayan lain yang juga berasal dari Kabupaten Bantaeng.
“Setelah melihat kapalnya sudah penuh dengan air sehingga korban ini melompat dan berenang dengan bantuan gabus hingga akhirnya ditolong oleh nelayan lain yang juga berasal dari Kabupaten Bantaeng," ungkap AKP Abustam.
Sementara kejadian yang menimpa Andi Khaerul Takdir, yakni kapalnya dipakai oleh Safaruddin bersama dua orang rekannya sedang mencari ikan yang diduga berada di perairan Kabupaten Bulukumba.
Saat sedang mencari ikan, Safaruddin melihat adanya perahu yang mendekatinya dan melemparnya dengan menggunakan batu yang tak lama kemudian muncul tiga perahu lainnya dan salah seorang diantaranya melakukan pemarangan terhadap kapal yang digunakan oleh Safaruddin bersama rekan-rekannya.
Melihat kejadian itu Safaruddin bersama rekannya melompat menyelamatkan diri dan salah seorang dari kapal yang menyerangnya memintanya untuk ikut naik ke kapal tersebut.
Saat Safaruddin berada dibatas salah satu kapal yang menghadangnya, dalam perjalanan menuju Kampung Nipa, Bulukumba, ia melihat kapalnya sudah terbakar.
Sementara di Kampung Nipa, Safaruddin beserta rekannya diturunkan dan kapal yang ditumpanginya putar balik sehingga Safaruddin bersama rekannya berjalan kaki dan akhirnya menemukan Bentor dan kembali menuju Kabupaten Bantaeng.
“Pihak penyidik sudah melakukuan pemeriksaan terhadap pelapor dan beberapa sak-saksi dan kami berupaya semaksimal mungkin untuk segera mengungkap para pelakunya, mohon doa dan bantuan masyarakat untuk tetap memberikan kami informasi sekecil apapupun itu,” pungkas Kasat Reskrim AKP Abustam. (ewa/has/B)