BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pembangunan Pasar Sentral dan Pasar Tanete, Kabupaten Bulukumba yang rencananya dibangun pada 2022 bakal tertunda.
Pasar Sentral dan Pasar Tanete merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Bulukumba di bawah kepemimpinan Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf.
Namun program unggulannya itu kemungkinan tidak bisa direalisasikan pada tahun ini lantaran anggaran pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), tidak kunjung direalisasikan.
Sekretaris Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Bulukumba, Andi Irma Damayanti yang dikonfirmasi membenarkan bahwa sampai saat ini anggaran PEN belum cair.
Menurut Andi Irma tidak cairnya anggaran PEN lantaran pihaknya belum mendapatkan persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Tapi kalau mengingat waktu sekarang (anggaran PEN) kemungkinan tidak cair," ujar Andi Irma, saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Senin, 12 September 2022.
Meski kemungkinan batal dibangun pada tahun anggaran 2022, namun menurut Andi Irma program pembangunan Pasar Sentral dan Pasar Tanete akan tetap dilaksanakan.
"Program masih tetap jalan tinggal sumbernya yang diganti kalo memang tidak jadi," katanya.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DP2KUKM), Nurhidayat Kurnia, mengaku belum menerima informasi terkait pembatalan pembangunan pasar.
Pria yang akrab disapa Omy itu mengungkapkan bahwa pemerintah daerah sementara mencari alternatif anggaran pinjaman lain selain program PEN.
"Kalau harapan kami, pembangunan (Pasar Sentral dan Tanete) tetap dikerjakan melihat asas manfaatnya memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas," kata Omy.
Cari Alternatif Pinjaman Lain
Mewakili Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, Kepala Bidang Informasi Publik, Kominfo Bulukumba, Ayatullah Akhmad mengungkapkan bahwa terdapat permasalahan yang menyebabkan kemungkinan tidak cairnya anggaran PEN.
"Kemungkinan pinjaman dengan pihak SMI tidak jadi karena adanya kasus di daerah lain yang bermasalah dan berimbas kepada terhambatnya proses persetujuan di Kemendagri," terang Andi Ulla.
Sehingga saat ini, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Bulukumba sementara mencari sumber anggaran lainnya yang sifatnya multiyears atau anggaran yang bisa digunakan lintas tahun anggaran.
"Bagaimana pun pembangunan pasar sentral adalah program prioritas untuk menjadi pusat ekonomi di Bulukumba dan kawasan selatan Sulawesi Selatan pada umumnya," kata Andi Ulla.
Menurut Andi Ulla, pembangunan pasar dapat dilakukan dengan sumber anggaran lainnya, termasuk dari pihak perbankan.
"Sudah ada beberapa bank dilakukan penjajakan (terkait peminjaman anggaran pembangunan pasar)," tutup Andi Ulla. (ewa/has/B)