BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Dua bayi laki-laki yang dibuang orang tuanya hanya dalam tempo sepekan, kini dalam balutan kasih dan penjagaan para pembina di Panti Asuhan Sa'adatul Bana,at Aisyiyah Bulukumba atas titipan Dinas Sosial Kabupaten Bulukumba.
Layaknya orang tua kandung, para pengasuh Panti Asuhan, pimpinan Hj. Bandri Alang, dengan penuh kasih sayang merawat dua bayi laki-laki yang merupakan anak negara.
Saat RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID berkunjung ke panti asuhan tempat kedua bayi laki-laki yang ditemukan di Benjala Kecamatan Bonto Bahari, pekan lalu dan yang ditemukan di Kecamatan Kajang, baru-baru ini, kedua bayi tampak sehat. Beberapa warga bahkan datang untuk melihat langsung keadaan kedua bayi tersebut, dan membawa perlengkapan bayi serta makanan bayi. Beberapa juga diantaranya menyatakan hendak mengadopsi bayi-bayi itu. Tapi urusan adopsi tidak semudah itu. Calon orang tua harus melewati sejumlah prosedur resmi dan menjalani proses sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
Ketua Panti Asuhan Sa'adatul Bana'ah, Hj. Bandri Alang, mengaku memang sejak sepekan ini pantinya ramai dikunjungi masyarakat. Hal itu ia sadari karena memang kedua bayi terdebut ditemukan dalam kurung waktu yang tak berjarak lama.
"Kan viral juga yah, keduanya bayi laki-laki, yang satu ditemukan di Benjala, Bontobahari, satunya ditemukan kemarin di Kajang. Ramai sekali yang datang melihat. Jadi kami beri waktu lima menit untuk melihat si dede (Bayi, red), " katanya, Senin 12 September 2022.
Dijelaskan jika kedua bayi tersebut adalah anak negara yang sepenuhnya dalam perlindungan negara. Dititipkannya kedua bayi itu berdasarkan rekomendasi Dinas Sosial sebagai pihak yang berwenang dan disaksikan Baznas Bulukumba dan TRC Perlindungan Perempuan dan Anak DP2KBP2A Bulukumba. Sehingga, sebagai pihak yang diamanahkan, Hj. Bandri mengaku akan sepenuhnya merawat hingga orang tuanya yang sah mengambil atau telah ada yang mengadopsi.
"Anak terlantar kan merupakan tanggungan dan tanggungjawab negara jadi dia statsunya anak negara. Pun jika da yang adopsi nantinya itu juga tidak mudah, ada asesmen yang ketat, harus melalui berbagai rekomendasi dan keputusan pengadilan," jelasnya.
Diakui hingga saat ini sudah ada puluhan orang yang hendak mengadopsi kedua bayi tersebut. Sayangnya permohonan itu tidak bisa dia iyakan, karena memang bukan menjadi kewenangannya.
"Tugas kami di sini menjaga dan merawatnya, bahkan yang mau melihat saja kalau tidak jelas kita tidak izinkan," tambahnya.
Saat ini bayi yang diketemukan di Bontobahari, telah diakikah atas dukungan Baznas Bulukumba. Selanjutnya pekan depan bayi yang ditemukan di Kajang juga akan di akikah.
"Kalau yang di Bonto bahari itu kami sudah beri nama. Namanya berarti keberuntungan. Orang baik penuh kasih, jadi kita berikan nama sesuai kronologi anak ini ditemukan. Semoga keduanya kelak menjadi anak yang bermanfaat untuk agama dan negara," tukasnya. (faj)