BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID - Ada yang berbeda dari penyelenggaraan Festival Pinisi tahun 2022 ini. Pada rangkaian Festival Pinisi XII ini dilakukan penanaman bibit kayu Bitti sebagai bahan baku pembuatan kapal Pinisi.
Penanaman 100 bibit kayu Bitti menjadi simbol dari upaya melestarikan kembali kayu Bitti yang komoditasnya sudah mulai punah di Kabupaten Bulukumba.
Dulu, kayu Bitti menjadi bahan baku utama dalam membuat perahu Pinisi. Namun seiring waktu pohon kayu ini mulai langka, sehingga untuk memenuhi bahan baku kayu untuk pembuatan perahu di Bantilan dipasok dari berbagai daerah di Indonesia, misalnya dari Kalimantan dan Sulawesi Tenggara.
Bahkan beberapa pengrajin (Panrita) Pinisi dari Bulukumba terpaksa membuat perahu Pinisi di daerah-daerah yang memiliki pasokan bahan baku kayu yang banyak.
"Penanaman bibit kayu Bitti ini diharapkan menjadi simbol dari semangat dalam melestarikan kembali pohon-pohon yang menjadi bahan baku pembuatan perahu," ungkap Bupati Andi Utta.
Senada disampaikan Bupati Bulukumba, Prof Jufri mengapresiasi langkah gerakan penanaman kembali bibit pohon kayu Bitti di momentum Festival Pinisi.
Menurutnya penanaman Bitti sebagai bahan baku tradisi pembuatan perahu salah satu upaya pengembangan pemberdayaan kepariwisataan yang berkelanjutan.
"Tradisi Annyorong Lopi ini harus dilestarikan, sehingga penanaman bibit kayu Bitti sebagai bahan baku harus juga dilakukan," imbuhnya. (nad)