Demonstrasi Sikat Gigi Massal Peringatan HKGN Diikuti Ratusan Siswa SD di Luwu Utara

  • Bagikan

LUWU UTARA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Memperingati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional (HKGN) yang jatuh pada 12 September lalu, lebih dari 800 siswa termasuk disabilitas melakukan praktik sikat gigi yang baik dan benar, di Halaman UPT SD Negeri 099 Masamba, Luwu Utara, Senin, 26 September 2022.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Healthier Smiles yang dilaksanakan oleh Yayasan Celosia Marennu Indonesia, bekerjasama dengan Save The Children Indonesia dengan dukungan Mars Wrigley Foundation di Kabupaten Luwu Utara, yang dikenal dengan julukan Bumi Lammaranginang.

Pada peringatan tahun ke 12, HKGN mengangkat tema Pulih Bersama dengan Senyum Sehat Indonesia. Tema ini selaras dengan semangat Indonesia untuk pulih dan bangkit kembali setelah pandemi. Siswa, guru dan orang tua murid diberikan edukasi pentingnya menjaga kesehatan gigi untuk memastikan anak mendapatkan akses kesehatan yang inklusif, serta mendorong praktik hidup sehat, baik di rumah maupun di sekolah, termasuk kesehatan gigi dan mulut.

Kegiatan dihadiri lebih dari 600 peserta dan undangan. Antara lain, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Kadis Kesehatan Luwu Utara drg Marhani Katma, dan undangan lainnya.

Program Manager Save the Children Indonesia, Robert Nufninu, memaparkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan bahwa 93 persen anak usia 5 – 6 tahun mengalami gigi berlubang. Ini berarti hanya 7 persen anak di Indonesia yang bebas dari masalah karies gigi.

Data juga memperlihatkan bahwa tingkat kesadaran kesehatan gigi dan mulut masih rendah di kalangan masyarakat Indonesia. Di Sulsel, lebih dari 95 persen anak belum pernah melakukan pemeriksaan gigi ke dokter gigi dan 38 persen hanya mengandalkan perawatan pribadi seperti menggosok gigi.

Diperparah dengan hanya 8,8 persen yang melakukan gosok gigi dengan benar. Salah satu penyebab adalah minimnya edukasi kesehatan gigi dan mulut sejak dini.

"Kesehatan gigi dan mulut merupakan isu kesehatan fundamental. Rendahnya partisipasi dan literasi orang tua terhadap kesehatan gigi dan mulut berimbas pada tumbuh kembang anak serta mempengaruhi pemenuhan asupan gizi anak. Ini perilaku sederhana namun memiliki dampak luar biasa," ujar Robert.

Pada kesempatan ini pula dilaksanakan pencanangan kampanye 21 hari sikat gigi dan cuci tangan pakai sabun (CTPS) di 18 Sekolah Dasar Regular dan 2 Sekolah Luar Biasa di Luwu Utara. Upaya ini diharapkan membentuk kebiasaan kepada anak dan mengubah perilaku sejak usia dini dan pemicu bagi anak-anak untuk melakukan sikat gigi dan cuci tangan di rumah setiap harinya.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengapresiasi kepedulian program healthier smiles yang sudah intervensi di 20 sekolah di Luwu Utara.

"Berawal dari 20 sekolah intervensi, kami berharap kedepan adanya perluasan kampanye di semua sekolah di Lutra. Bahkan tidak hanya sekolah tapi menyentuh semua lapisan masyarakat, jangan berhenti sampai disini," ujar Indah.

Di akhir sesi, Indah menyapa siswa SLB yang ikut hadir dalam kegiatan. Ia juga berpesan kepada semua siswa-siswi dan dokter cilik agar menerapkan waktu yang tepat untuk sikat gigi.

"Waktu yang tepat untuk sikat gigi adalah setelah sarapan dan sebelum tidur, penting untuk melakukan pencegahan sejak dini. Memang kelihatan mudah, tapi prakteknya susah," ujarnya.

  • Bagikan