BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Cabang Olahraga (Cabor) sepakbola dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) ke-17 (XVII) belum ada kepastian kapan dilaksanakan. Ini imbas dari Tragedi Kanjuruhan. Padahal sepakbola merupakan salah satu cabor yang paling bergengsi dan dinantikan oleh masyarakat Sulsel pada pelaksanaan Porprov XVII.
Bahkan sepakbola dianggap menjadi roh dari event olahraga empat tahunan tingkat provinsi tersebut. Namun sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari PSSI terkait keberlanjutan persepakbolaan Indonesia.
Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel, Mujiburrahman mengungkapkan, terkait pelaksanaan sepakbola keputusannya bergantung PSSI.
"Kami sudah bersurat juga ke PSSI Sulsel, bahwa segera berkoordinasi ke PSSI pusat. Kalau tidak ada surat resmi pengecualian untuk Porprov," katanya saat dikonfirmasi, Minggu, 16 Oktober 2022.
"Jangan dipaksakan karena nanti akan jadi masalah buat KONI Sulsel," lanjutnya.
Laga sepakbola, katanya, bisa tetap dilaksanakan apabila sudah ada surat resmi dari PSSI yang membolehkan kembali pertandingan atau kompetisi sepakbola.
Menurut Mujiburrahman, kalaupun Cabor sepakbola tetap dilanjutkan dalam Porprov maka waktu pelaksanaannya akan diundur.
"Jadi (Sepakbola) tetap akan dimasukkan dalam Porprov cuma waktunya akan mundur khusus sepakbola," kata Mujiburrahman.
Meskipun keputusan itu keluar setelah Porprov dibuka bahkan telah ditutup, menurut Mujiburrahman sepakbola sebagai Cabor dalam Porprov masih bisa dilanjutkan.
"Salah satu contoh kemarin panitia Liga Beringin diundang ke Polda oleh Dirintelkam, penyampaiannya Liga Beringin di-hold dulu bulan ini, nanti November baru lanjut, tapi tidak sebut juga tanggal berapa. Menunggu keputusan PSSI Pusat," katanya.
Namun kepastian apakah sepakbola tetap akan digelar atau tidak dalam Porprov akan dirapatkan dan diputuskan hari ini, Senin, 17 Oktober 2022.
"Untuk kepastiannya hari Senin kami putuskan setelah rapat Pimpinan KONI Sulsel. Sampai hari ini (Minggu, 16 Oktober 2022, red) tidak ada surat balasan dari PSSI Pusat jadi sementara kami sampaikan tidak ada pertandingan sepak bola," kuncinya.
Terancam ditiadakannya sepakbola ini ditanggapi oleh Tim Sepakbola Porprov Bulukumba.
Hariono selaku Ketua Tim Pelatih Sepakbola Porprov Bulukumba, mengatakan bahwa Cabor sepakbola sebenarnya merupakan olahraga yang paling dinantikan oleh masyarakat.
"Kalau harapan saya sepakbola tetap digelar, selain sepakbola sebagai roh dari suatu event olahraga juga karena kami sudah melakukan persiapan panjang," kata Hariono.
Kendati demikian, jika alasannya untuk menghormati peristiwa Kanjuruhan Hariono tidak mempersoalkan sepakbola ditiadakan dalam Porprov.
Namun jika persoalannya venue sepakbola di Sinjai yang dianggap kurang memadai, Hariono mengusulkan untuk mencari alternatif lain. Menurutnya Stadion Mini Bulukumba bisa dijadikan alternatif.
Menurut Hariono, bahwa timnya telah mematangkan persiapan dan menargetkan emas pada Porprov XVII. (baso marewa)