SINJAI, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pasca insiden kekerasan di arena lomba dayung dragon boat selasa (25/10) 3 hari lalu, aparat gabungan dari unsur Polres Sinjai, Kodim 1424 sinjai dan Satpol PP Pemkab Sinjai mengawal secara ketat pelaksanaan lomba dayung yang berlangsung di muara Sungai Tangka, Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara.
Puluhan personel kepolisian, TNI dan Satpol PP sudah terlihat berjaga-jaga mengawasi jalannya pertandingan dan ratusan penonton yang menyaksikan lomba dayung tersebut sejak Rabu siang sekitar pukul 14.00 wita hingga proses tahapan pelaksanaan lomba dayung berakhir.
Diterjunkannya aparat gabungan tersebut, terkait hasil manajer meeting yang diperluas lagi dengan melibatkan Forkopimda Kabupaten Sinjai, KONI Sinjai, panitia pertandingan, technical delegate, PODSI sulsel dan KONI Sulsel. Hasil pertemuan memutuskan akan memberi jaminan keamanan kepada para atlet dayung yang bertanding serta seluruh tahapan pertandingan dayung.
Herman Hading, kordinator pertandingan dan perlombaan Porprov XVII mengungkapkan jaminan keamanan tidak hanya diberikan aparat saat berada di lokasi perlombaan. "Para atlet dijamin keamanannya sejak mereka berangkat dari pemondokan atlet hingga dipulangkan kembali kepemondokannya. Itu dikawal oleh aparat kepolisian," ujar Herman.
Herman menambahkan, berdasarkan hasil meeting manajer tersebut juga memutuskan kembali membuka perlombaan dayung pukul 14.00 Wita Rabu kemarin setelah diperoleh persetujuan bersama dan ke delapan atlet korban kekerasan menyatakan siap turun tanding. Padahal akibat insiden kekerasan ini perlombaan dayung diputuskan ditutup sementara di hari tersebut, atlet dirumahkan dan venue dikosongkan.
Sementara itu, atlet dayung yang memperkuat Kabupaten Selayar yang menjadi korban kekerasan dijenguk oleh unsur pimpinan KONI Sulsel yang dipimpin langsung oleh ketua KONI Sulsel Yasir Mahmud. (rls)