BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Budayawan dan peneliti Pinisi dari Desa Ara, Bulukumba, Muhammad Arief Saenong meninggal dunia, Jumat malam 4 November 2022 sekira pukul 21.00 Wita. Informasi meninggalnya peraih penghargaan Celebes Award bidang Kebudayaan ini beredar di media sosial pada Jumat malam.
Ucapan duka pun mengalir, termasuk dari Drs Muhannis, salah satu sastrawan Bulukumba. "Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Pamanda Arief Saenong, penulis buku Pinisi Perahu Khas Sulawesi Selatan meninggal dunia pukul 21.10 WITA malam ini. Rumah duka di Elaela Bulukumba." Begitu tulisan di laman FB Drs Muhannis.
Sejak beberapa bulan terakhir ini, Arief Saenong memang diketahui keluar masuk rumah sakit dan berjuang untuk bisa pulih kembali.
Informasi dari pihak keluarga, jenazah Arief Saenong akan dikebumikan di Desa Ara tanah kelahirannya pada Sabtu siang ini.
Muhammad Arief Saenong lahir pada 14 Juni 1942 di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba. Tahun 1963 ia dipercaya menjadi guru di sebuah Sekolah Dasar di Tanah Beru. Arief Saenong kemudian meninggalkan profesinya sebagai guru karena kecintaannya pada Pinisi. Tetapi panggilan jiwa untuk mengabdi kembali bergelora dan ia diangkat menjadi guru di Sekolah Pendidikan Guru Negeri Bulukumba pada 1970. Dinas Pendidikan kemudian mengapresiasi pengabdiannya dengan mengangkat Arief Saenong sebagai penilik (pengawas, red) pada 1991.
Buku-buku mengenai Pinisi lahir dari tangan beliau. Salah salah satu bukunya ia bahkan bercerita pernah diminta oleh Panglima Operasi Mandala untuk membuat 20 perahu kecil (sejenis sekoci) untuk menunjang operasi pembebasan Irian Barat. Fakta sejarah inilah yang kemudian menjadi nama pantai Mandala Ria.
Arief Saenong pula yang selalu protes jika penulisa Pinisi ditulis dengan Phinisi. Ia menyatakan keberatannya dengan menjelaskan bahwa Pinisi bukan berasal dari Bahasa Inggris. Tetapi berasal dari Bahasa Bugis "Panisi" yang berarti Sisip. Diantara proses pembuatan perahu Pinisi ada proses mappanisi yang artinya menyisip atau menyumbat persambungan papan, dinding dan lantai perahu dengan bahan tertentu agar tidak kemasukan air. (rs)