BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf memantau pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang digelar secara serentak di 31 desa di Kabupaten Bulukumba pada Rabu, 9 November 2022. Andi Utta sapaan akrab Muchtar Ali Yusuf bangga pelaksanaan Pilkades Serentak di Bulukumba berjalan lancar dan warga desa benar-benar gunakan hak pilihnya dengan baik.
Desa pertama yang dipantau Andi Utta sapaan akrab Bupati adalah Desa Barombong Kecamatan Gantarang. Di Desa Barombong, pemungutan suaranya dilakukan secara e-voting. Panitia menyiapkan 3 perangkat e-voting sesuai jumlah dusunnya dengan teknologi touchscreen atau layar sentuh.
Selain memudahkan perhitungan suara, e-voting ini juga memudahkan masyarakat memilih pilihan calon kepala desanya karena tinggal menyentuh gambar calon yang terpampang di perangkat layar.
Alhasil Desa Barombong menjadi desa tercepat perhitungannya. Berdasarkan hasil e-voting, petahana Mahfud yang bernomor urut 1 mengalahkan 2 lawannya secara telak dengan perolehan suara 747 suara dari 981 yang memilih.
Masih di kecamatan yang sama, Bupati yang didampingi Kajari Cahyadi Sabri menuju Desa Bontoraja. Di desa ini ada 4 calon kepala desa yang bertarung, salah satunya petahana dengan nomor urut 1 atas nama Idrus.
Jumlah dusun di Desa Bontoraja sebanyak 5 dusun dengan jumlah pemilih yang ada dalam DPT sebanyak 3.195
Bupati Bulukumba Andi Utta mengaku netral dalam Pilkades ini karena semua calon sudah dianggap sebagai saudaranya. Malah pemantauan ini menjadi ajang pertemuan dengan simpatisan Andi Utta saat Pilkada yang lalu. Tidak sedikit warga menyapa Bupati dan meminta selfie.
Dari Desa Bontoraja, Bupati Bulukumba melanjutkan pemantauannya di Desa Salemba Kecamatan Ujungloe. Di desa ini, petahana Agus head to head dengan calon kepala desa Andi Takdir dengan jumlah DPT sebanyak 2.584 orang.
Pemantauan Pilkades berikutnya di Desa Bontobangun Kecamatan Rilau Ale dan Desa Bulu Bulo Kecamatan Bulukumpa. Di dua desa ini, masing masing petahana kembali mencalonkan diri.
Dari hasil pemantauan, partisipasi pemilih rata rata 80 persen kehadiran. Misalnya di Desa Bulo Bulo, pemilih yang tidak datang hanyalah warga yang kuliah di luar Bulukumba, dan sebagiannya menjadi pekerja daerah lain.
"Angka 80 persen partisipasi itu sudah cukup bagus untuk Pilkades," ungkap Bupati Andi Utta di Desa Bulo Bulo. Demokrasi di tingkat desa menurutnya berhasil terwujud.
Belajar dari pengalaman Pilkades sebelumnya, aturan Pilkades kali ini sudah disempurnakan sehingga tidak memungkinkan adanya dua pemenang karena adanya seri, baik hasil perhitungan maupun hasil tes.(rls)