Luwu Utara, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Ahli waris tenaga non ASN Pemda Luwu Utara menerima santunan kematian dan beasiswa pendidikan senilai ratusan juta rupiah.
Tenaga non ASN yang dimaksud adalah Almarhum Tamrin yang bertugas sebagai kepala lingkungan di Kelurahan Marobo.
Istri Almarhum Tamrin selaku ahli waris menerima santunan kematian senilai Rp.42 juta rupiah dan beasiswa pendidikan bagi kedua anaknya senilai Rp.171 juta.
Santunan tersebut diserahkan langsung secara simbolis oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, Kamis (10/11) tepat Peringatan Hari Pahlawan.
"Program ini merupakan kolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan. Pemda menjamin beasiswa pendidikan bagi anak ahli waris tenaga non ASN yang telah menjadi peserta lebih dari tiga tahun," ucap Indah.
"Kami berharap beasiswa yang diberikan dimanfaatkan sebagaimana mestinya untuk mendapatkan pendidikan," harap bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
Sementara itu Account Representatif Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Perwakilan Luwu Utara, Samuel EH. Sinaga mengatakan, bersama Pemda program jaminan sosial bagi tenaga non ASN sudah berlangsung selama lima tahun. Bahkan sejak 2021 hingga tahun ini, Pemda bersama BPJamsostek juga memberi perlindungan kepada ribuan nelayan.
"Saat ini tercacat sekira 5000 tenaga non ASN Pemda Lutra baik itu guru, petugas administrasi, aparat desa, dan guru agama yang diberi perlindungan BPJS Ketenagakerjaan. Seperti harapan ibu bupati bahwa perlindungn ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman terhadap risiko kerja yang mungkin saja terjadi," terang Samuel yang turut mendampingi Bupati Luwu Utara saat menyerahkan santunan.
Diketahui selain ahli waris dari Almarhum Tamrin, Indah juga menyerahkan santunan kematian bagi ahli waris Almarhumah St. Nurjannah dan Wiwik yang bekerja sebagai Tenaga Pendidik Non ASN, Alm Saldy yang bekeerja di Kantor Kecamatan Sukamaju, Alm Rais yang bekerja sebagai petugas keagamaan dan Yohanna Lumembang juga sebagai petugas keagamaan.