MAKASSAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Forum Komunikasi Umat Beragama ( FKUB ) meminta sejumlah para perwakilan dan petinggi setiap keyakinan agama yang ada di Kota Makassar untuk saling merajut perbedaan dalam satu konsep wawasan kebangsaan dalam bingkai NKRI.
Kegiatan tersebut dijabarkan langsung oleh Ketua FKUB Prof. Dr. H. Arifuddin Ahmad, M.Ag dalam pertemuan dengan pimpinan gereja yang tergabung dalam Perkumpulan GKTDI "Kristus Gembala" Makassar.
Ia meminta tokoh-tokoh agama termasuk pimpinan gereja agar menggencarkan dakwah atau pesan-pesan kebaikan. Pesan tersebut sejatinya juga disampaikan melalui media sosial untuk menangkal penyebaran radikalisme.
"Saatnya kita semua harus gencarkan dakwah dan merajut perbedaan dalam satu bingkai wawasan kebangsaan dalam NKRI ," katanya Sabtu 11 November 2022. FKUB juga mendukung pembangunan gereja GKTDI.
Dalam kegiatan tersebut juga turut hadir sejumlah pemangku agama yang berada di Kota Makassar.
Dalam pertemuan itu juga dibahas perlunya penguatan pembangunan kebersamaan dan solidaritas. Untuk secara bersama melawan tumbuh dan berkembangnya gerakan intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Kepada para pendeta dan pimpinan gereja, ditegaskan bahwa tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk berbuat kekerasan kepada pemeluk agama lain, hanya karena perbedaan keyakinan.
"Agama mengajarkan tentang kebaikan, mengajarkan tentang cinta kasih dan sayang sesama manusia," ujarnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan tidak ada konflik agama. Sebab agama tidak mengajarkan untuk berkonflik atau berbuat kekerasan. Sebaliknya, yang terjadi ialah konflik atau pertikaian yang mengatasnamakan agama.
"Di sinilah dibutuhkan peran penting dari tokoh - tokoh agama dan pimpinan gereja untuk menggencarkan dakwah pesan-pesan kebaikan, baik secara daring maupun tatap muka," ungkap dia.(Sandy).