BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Bupati Bulukumba, Muchtar Ali Yusuf, mengigatkan pimpinan Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) dan Kasubag Program untuk menyusun program yang berkualitas dan tepat sasaran.
Hal itu disampaikan Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf saat membuka Workshop Coaching Clinic Keuangan OPD dan Penyusunan Risk Register OPD lingkup Pemkab Bulukumba di Same Resort Hotel Bira, Kecamatan Bontobahari, yang berlangsung hingga 16 November 2022.
Andi Utta meminta agar seluruh OPD memastikan program tepat sasaran yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
"Kalau habisin anggaran tidak ada temuan, apakah itu intinya? Selama ini, apakah program itu dirasakan kualitas dan manfaatnya? Saatnya, kita sama-sama pastikan bahwa program itu berkualitas dan bermanfaat," ujarnya.
Olehnya, bupati berlatar pengusaha ini mengajak seluruh OPD untuk sama-sama berbenah. Sekaligus mengubah hal-hal yang kurang baik dan aktif melakukan kolaborasi untuk memajukan Bulukumba. Sebab tanpa kolaborasi, kemajuan daerah akan sulit tercapai.
"Saya minta kepada saudaraku semua agar betul-betul bekerja dengan niat baik dan ikhlas. Anggap semua pekerjaanta adalah ibadah," katanya.
Selain itu, Andi Utta sapaan akrab Bupati menyampaikan untuk memperkuat sistem pengendalian intern. Dengan begitu diharapkan dapat lebih maksimal menciptakan budaya pengawasan, sehingga tindakan-tindakan yang beresiko dapat dideteksi sejak dini.
Olehnya itu, peran dan fungsi Aparat Pengawasan Internal Pemerintah Inspektorat tidak hanya dimaksudkan untuk mencari kelemahan atau kesalahan.
Melainkan harus berperan sebagai mitra kerja, penjamin mutu pemerintah daerah untuk memudahkan setiap OPD dapat mencapai tujuan dan sasaran kegiatan secara efektif dan efisien, serta memastikan program kegiatannya memiliki manfaat.
Sekretaris Inspektorat Daerah, Muh Nur Jalil, mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan workshop, yaitu meningkatkan kompetensi ASN khususnya Pimpinan OPD dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah, serta meningkatkan pemahaman peserta dalam penyusunan register resiko pada OPD.
"Kemudian meningkatkan pemahaman peserta dalam penyusunan rencana tindak pengendalian resiko, serta meningkatkan pemahaman peserta tentang kematangan manajemen resiko pada OPD. Pesertanya 74 orang terdiri kepala OPD, kasubang Program dan Camat, " jelas Nur Jalil.(fajar)