Lawan AIDS, Kapolres Ajak Masyarakat Hindari Prilaku Menyimpang

  • Bagikan

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Kapolres Bulukumba, AKBP Suryono Ridho Murtedjo mengimbau masyarakat agar menghindari perilaku beresiko terpapar penyakit HIV/AIDS. Hal tersebut disampaikan pada peringatan Hari AIDS Sedunia yang digelar di Lapangan Upacara, Kantor Bupati Bulukumba, Senin, 5 Desember 2022.

Sebagai upaya dalam mencegah penularan AIDS, Kapolres menyatakan, pihaknya selalu siap bersinergi dengan pihak terkait untuk proaktif memberikan informasi dan edukasi melalui penyuluhan kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan penyakit AIDS.

Pada kesempatan itu juga, AKBP Suryono mengajak masyarakat untuk menghindari perilaku yang beresiko HIV dan AIDS.

Menurut Kapolres, menghindari perilaku menyimpang dapat dilakukan dengan aktif dalam kajian keagamaan, untuk meningkatkan iman dan taqwa.

"Dengan hal positif itu kita dapat mencegah penyakit AIDS," kata AKBP Suryono Ridho Murtedjo.

Upacara peringatan hari AIDS sedunia digelar di Lapangan Upacara, Kantor Bupati Bulukumba. Upacara tersebut dipimpin Wakil Bupati Bulukumba, H Andi Edy Manaf  dan diikuti oleh peserta dari ASN instansi lingkup pemerintahan kabupaten Bulukumba.

Turut hadir Letkol Inf Kaharuddin DJ S.Pd M.Tr (Han) Dandim 1411/Blk, bersama perwakilan Kajari kabupaten Bulukumba serta para pimpinan OPD se-Kabupaten Bulukumba.

Diketahui, Hari AIDS se-dunia diperingati setiap tanggal 1 Desember, namun karena momentumnya bertepatan dengan hari libur sehingga pemerintah Kabupaten Bulukumba baru menggelar peringatan pada 5 Desember 2022.

Kabupaten Bulukumba masih cukup tinggi, berdasarkan update pertengahan tahun 2022 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulukumba sudah terdapat 24 orang yang terdeteksi terjangkit HIV AIDS.

Sebelumnya, Kepala Dinkes Bulukumba, Hj Umrah Asnawi, memaparkan, bahwa dari 24 orang yang terjangkit HIV itu di antaranya 7 perempuan dan 17 laki-laki.

Menurutnya, penularan HIV yang paling rawan salah satunya karena perilaku seks yang tidak sehat.

Kelompok risiko antara lain wanita pekerja seksual (WPS) sebanyak 3 orang dan lelaki seks lelaki (LSL) sebanyak 4 orang, pasangan Risti 3 orang, pelanggan pekerja seksual terdapat 9 orang dan lainnya 1 orang. (ewa/man/b)

  • Bagikan