BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Energik dan penuh semangat melekat pada sosok Drs H. Syamsul Bahri. ASN yang selama 30 tahun menjalankan tugas sebagai abdi masyarakat. Pria kelahiran Tompobulu Kabupaten Bantaeng, 21 Maret 1968 itu, kini bertugas di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba.
Syamsul Bahri memperlihatkan kerjanya yang nyata.
Dedikasi dan loyalitasnya dalam menjalankan amanah membuatnya mendapat kepercayaan dari Bupati Bulukumba sebagai Kasubid dan Kasubag pada Kantor, Dinas, Sekretariat Daerah, Dinas Peternakan hingga ke Dinas Pertanian, bahkan sebelumnya ia telah mendampingi Bupati Bulukumba periode 2011-2016 sebagai Kasubag protokol Pemkab Bulukumba.
Memulai pengabdian sebagai tenaga honorer, hingga tenaga kontrak. Bahkan sebelum dipercayakan oleh Pemerintah sebagai aparatur sipil negara ia pernah menjadi koresponden di salah satu harian ternama di Makassar.
Syamsul Bahri juga pernah menjadi tenaga pengajar di SMP Muhammadiyah Bulukumba di Ujungloe dan sebagai staf pada Dinas Pendidikan Bulukumba tahun 2006.
Pengalamannya bertambah lagi ketika dialihtugaskan ke Bappeda kurang lebih 10 tahun.
“Dimanapun bertugas kuncinya harus total dan mau terus belajar,” ujarnya
Syamsul Bahri yang kerap disapa Anchu, juga pernah menjabat sebagai kepala seksi pada Badan Penelitian, Pengembangan Perpustakaan dan Kearsipan Bulukumba kurang lebih 6 bulan lalu ia dialih tugaskan ke Sekretariat Daerah sebagai Kasubag Protokol dan Kasubag perjalanan pada Bagian Umum Setkab Bulukumba.
Karena kemampuannya dalam menatausahakan keuangan maka ia mendapat kepercayaan kembali oleh Bupati Bulukumba sebagai Kasubag Keuangan pada Dinas Peternakan kini dialihtugaskan kembali ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Analis Kompotensi Tenaga Pengajar Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba.
“Semua pengalaman bertugas menjadi pembelajaran dalam menjalankan tugas pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan,” tuturnya.
Menurut Ayah dari satu orang anak ini dirinya bersyukur dipercayakan sebagai ASN pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba.
Pasalnya tugas ini merupakan suatu amanah yang diberikan sehingga akan dijaga dengan baik.
"Saya tidak pernah menolak tugas yang dipercayakan pimpinan, karena saya menyadari apabila tugas ini dipercayakan kepada saya, maka saya akan berusaha menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya," ujar mantan Kasubag Perjalanan Pemkab Bulukumba itu.
Keuletan Syamsul Bahri tidak terlepas dari semangat dan kerja keras. Kunci keberhasilannya karena setiap tugas yang dilaksanakan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan, serta kesabaran dan kesyukuran dalam bekerja.
"Setiap pekerjaan yang dilakukan dengan hati yang tulus dan ikhlas, maka insya Allah akan membuahkan keberhasilan," katanya kepada RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID sambil tersenyum.
Bahkan dengan kelakar di samping pendamping hidupnya "MiINRO’A NASABA GITTE". Artinya saya kembali karena kita. Mungkin ini makna karena Syamsul Bahri ini di awal kariernya sebagai ASN pada Dinas Pendidikan kini kembali lagi ke Dikbud.
Sang istri jugalah yang memotivasi dirinya yang setiap saat mendampingi suami dalam memberikan dukungan dalam bekerja.
Di balik kepercayaanya sebagai seorang abdi masyarakat, Syamsul Bahri terkenal sebagai seorang pemuda yang sangat sederhana, ulet dan ramah. Penampilannya juga selalu rapi dan matching.
Di lingkungan kerjanya ia senantiasa dirindukan. “Insya Allah kalau tak muncul selama seharian di tempat kerja saya pasti dicari. Karena kekompakan bersama staf sangatlah penting,” katanya sambil tertawa.
Rupanya hal itu amini koleganya. “Saya merasa kesepian bila Pak Syamsul Bahri tidak ke kantor dalam satu hari. Mungkin keramahannya, tutur bahasanya yang terarah dan teratur, serta cara pembinaanya kepada saya yang tak terlupakan,” ujar salah satu stafnya yang ditemui RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID.
Syamsul Bahri mempunyai cita-cita tersendiri yang menjadi motivasi dalam bekerja. Ia tertarik menjadi seorang PNS begitupula dalam mencari pendamping hidup yang setia, karena kesemuanya mendapatkan dukungan dari keluarga terutama dari orangtuanya.
Dengan berbekal ilmu pendidikan tersebut Syamsul Bahri semakin percaya diri dalam menjalankan tugasnya sebagai ASN. Tak hanya cukup dengan gelar “Drs” abdi masyarakat ini yang terkenal dengan disiplin ini juga melanjutkan pendidikan pada jenjang strata dua program Studi Administrasi Pemerintahan Daerah pada salah salah satu Universitas ternama di Makassar.
Alhasil dengan ilmu yang didapatkan kurang lebih 2 tahun ini dapat meningkatkan gairah kerja di Peternakan dan Kesehatan Hewan, terbukti untuk meraih pangkat Pembina golongan ruang IV/a. Hal itu katanya tak dapat diraih kalau hanya sekedar kepala seksi atau kasubag. Tapi jabatan itu bisa diraih karena pendidikan strata dua yang telah ditekuninya.
Syamsul bahri, dikenal pula sebagai sosok Ayah yang penuh kesabaran. Meski sibuk dalam menjalankan tugas sebagai abdi masyarakat, suami dari Hj. Nurliana Mappigau, S.Pd. SD tetap meluangkan waktu untuk keluarga tercinta. Selain itu ia sebagai sosok ayah yang romantis. Terbukti Sabtu sampai Minggu disela kesibukannya adalah hari istimewa berkumpul bersama keluarga.
“Pastinya akhir pekan adalah momen untuk menjaga keakraban dalam menciptakan keharmonisan dalam keluarga. Sabtu Minggu adalah hari untuk keluarga , jadi setiap akhir pekan bila mana tidak ada tugas dari pimpinan yang mendadak, saya berusaha untuk memanfaatkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga seperti makan bersama di restoran jalan-jalan ke Mall, atau refresing pinggir pantai atau mengunjungi destinasi wisata yang ada di tanah kelahirannya di Desa Biangkeke Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng,” tuturnya.
Di Bantaeng selain piknik ia juga jadikan ajang silaturahim dengan keluarga yang ada di Bantaeng.
"Saya selalu meluangkan waktu untuk memberikan nasehat serta motivasi terhadap anak yang semata wayang yang sementara menyelesaikan kuliahnya pada Strata dua pada Fakultas Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiah Makassar, suasana seperti ini menjadi moment terbaik bagi saya untuk lebih dekat dengan anak, dan selalu memberikan pilihan kepada anaknya untuk menggapai cita-citanya , jadi apapun cita-citanya saya hanya berusaha memberikan dukungan dan yang terpenting doa orang tua yang dijabah oleh Allah SWT," tutupnya.(sumarni)