LUWU UTARA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Menempati peringkat kedua angka terendah stunting di Provinsi Sulawesi Selatan dan masuk kategori zona hijau, tidak menjadikan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara berhenti berinovasi. Malah sebaliknya terus berkomitmen menurunkan angka stunting, dengan harapan target Nasional 14% tercapai.
Melalui inovasi Dinas Kesehatan, Pemda Luwu Utara bersama USAID ERAT telah melahirkan sebuah inovasi baru yang diberi nama Kapsul Indah, yaitu Komunitas Remaja Putri Sehat untuk Luwu Utara melalui program Pemberian Tablet Penambah Darah.
Sebagai langkah awal, sekaligus untuk mengenalkan inovasi ini, Pemda Luwu Utara bersama USAID ERAT, menyelenggarakan Lokakarya Penguatan Layanan Inovasi Kapsul Indah selama dua hari, 15 – 16 Desember 2022, di Aula Hotel Bukit Indah, Masamba.
“Alhamdulillah, Luwu Utara masuk zona hijau, tetapi ini bukan berarti karena sudah zona hijau, lantas kita tidak replikasi. Oleh karena itu, hari ini kita bertemu untuk mereplikasi apa yang sudah dilakukan Pemda Luwu Utara,” kata Plt. Asisten I Bidang Pemerintahan, Akram Risa, saat membuka Lokakarya, Kamis (15/12/2022), di Aula Hotel Bukit Indah.
Akram mengungkapkan bahwa dalam RPJMN, salah satu item yang terkoordinat adalah sumber daya manusia (SDM). “Ketika berbicara mengenai sumber daya manusia, salah satu indikatornya adalah kesehatan,” kata dia.
Dikatakan Akram, SDM berkaitan dengan indikator pelayanan, sehingga di mana pun dan apa pun profesi seseorang, salah satu Indikator yang sangat menentukan adalah seberapa jauh dirinya dapat memberi layanan kepada yang membutuhkan layanan.
Akram juga berharap kepada peserta yang hadir agar mengikuti Lokakarya dengan baik. “Kita harap pada pertemuan ini, teman-teman guru, Dinas Kesehatan, instansi Pemda lainnya, dapat menyerap ilmu dan berkontribusi pada kegiatan ini,” harapnya.
Adapun terkait capaian rendahnya angka stunting di Luwu Utara, Kabag Pemerintahan ini mengingatkan bahwa secara teori mempertahankan prestasi lebih sulit dibanding mendapatkan dan meningkatkannya.
“Saya yakin dengan semangat teman-teman, dengan terus berkolaborasi, berjalan bersama, dan melakukan penguatan-penguatan, insyaAllah, layanan kesehatan Luwu Utara, terutama yang berkaitan dengan stunting akan terus meningkat,” imbuhnya penuh keyakinan.
Diketahui, target atar sasaran dari inovasi ini adalah para remaja putri karena bertujuan untuk menciptakan atau melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas.
Sementara itu, Narasumber Lokakarya dari Puslatbang KMP LAN-RI, Nurwahyudianti, S.S., M.HRM.IR., C.Ht., C.T., mengaku senang dengan kehadiran inovasi Kapsul Indah ini. Menurutnya, Kapsul Indah adalah salah satu metode paling inovatif.
“Saya senang sekali dengan inovasi ini karena menurut saya ini salah satu metode inovatif untuk membuat stunting tak ada lagi akar masalahnya. Masalah itu kalau diobati di permukaan biasanya kembali,” kata Yayuk, sapaan akrab Nurwahyudianti.
Bagaimana agar inovasi ini dapat berjalan dengan baik? Widyaiswara Ahli Madya Puslatbang KMP LAN RI ini mengatakan bahwa semua kembali pada passion dari inovatornya, termasuk komitmen dari pimpinan daerah.
“Semua kembali ke passion inovator dan komitmen pimpninan, dan komitmen pimpinan di sini kan sudah sangat terlihat. Jadi, harus ada passion dari inovator. Kalau inovatornya sendiri tak punya passion, saya kira susah berharap inovasi ini dapat berjalan dengan baik. Energi pertama kan dari inovator itu sendiri,” tandasnya.
Lokakarya ini juga mengundang stakeholder atau pemangku kepentingan, mulai dari sekolah hingga wilayah lainnya yang masih bertalian erat dengan remaja putri, seperti kepala sekolah, tenaga pendamping, hingga organisasi Forum Anak Luwu Utara.