MAKASSAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Kehadiran Istri Menteri Investasi RI, Sri Suparni Bahlil Lahadalia yang juga Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Pusat di Kota Makassar, dimanfaatkan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bulukumba, Andi Herfida Attas untuk memperkenalkan produk kriya dan UMKM Bulukumba.
Selama dua hari di Makassar, Andi Herfida dan pengurus Dekranasda Bulukumba terus mendampingi Sri Suparni. Tak hanya itu, para pelaku UMKM dari Bulukumba dan penenun milenial pun diajak dan diperkenalkan pada ibu menteri.
"Kagum saya ya, Ibu Fida ini benar-benar menggenjot kemajuan UMKM terutama kerajinan tangan Bulukumba. Saya jadi pengen ke Bulukumba," ujar Sri Suparni usai makan bersama para pengurus Dekranasda Bulukumba dan perajin di Mama Kafe, Jalan Serui Makassar.
Andi Herfida Attas sendiri mengaku senang dan bangga bisa mempertemukan para pengurus Dekranasda Bulukumba terutama perajin milenial dari pelosok Bulukumba dengan istri menteri. "Alhamdulillah hari ini, kita ketemu langsung dengan Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Pusat, Ibu Sri Suparni Bahlil Lahadalia. Banyak hal yang sudah kita diskusikan dan insya Allah akan membantu pengembangan kriya dan pelaku UMKM di Bulukumba. Terutama mengubah mindset dan menambah pengalaman para perajin," kata Andi Herfida Attas yang getol memperkenalkan produk-produk kriya Bulukumba dan membantu para perajin dan pelaku UMKM membuka jaringan sampai ke pusat.
Andi Herfida mengaku akan terus mendorong para perajin UMKM lokal Bulukumba, untuk lebih giat lagi dalam mengembangkan usahanya. Itu katanya, harus dimulai dengan SDM (sumber daya manusia) yang memadai.
"Makanya kemarin, kita bawa pengurus Dekranasda dan beberapa perajin ikut coaching clinic manajemen pengembangan usaha. Ini akan menjadi pondasi dalam kemajuan usahanya ke depan. Jadi bukan hanya soal produksi yang harus dikembangkan tapi juga belajar manajemen usaha," kata istri dari Bupati Bulukumba tersebut.
Ia mengatakan, Dekranasda Bulukumba merupakan wadah pengembangan UMKM di bidang kerajinan tangan, yang selalu siap menyupport para perajin untuk membuka lebar-lebar kran kemitraan dengan pemerintah maupun swasta.
"Saya mengajak perajin-perajin untuk sama-sama berkolaborasi. Tanpa kolaborasi, akan sulit memajukan usaha di era sekarang," jelas Andi Herfida, yang juga Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar.
Perajin Sarung Kajang, Sukma (16 tahun) mengaku bersyukur dapat bertemu langsung dengan istri dari Menteri Investasi. Sukma bilang, ada motivasi tersendiri setelah pertemuan itu. Ia makin percaya diri untuk terus menenun.
"Beliau (Sri Suparni Bahlil Lahadalia) banyak memotivasi saya untuk fokus mengembangkan usaha. Terima kasih kepada Ibu Menteri dan Ibu Bupati," katanya.
Sukma mulai menenun Sarung Kajang, sejak usia 14 tahun. Dalam sebulan, katanya, produk yang dihasilkan masih sangat terbatas.
"Kadang produksinya hanya satu sarung dalam sebulan. Saya harap ke depan, dapat bertambah," tukasnya.
Tak hanya Sarung Kajang, Ketua Dekranasda Bulukumba juga memperkenalkan kain Bira berupa Sarung Tenun Bira dan Baju Labbu. Ada juga Miniatur Pinisi, Kahayya ecoprint, Kopi Kahayya, Kunyitku (kunyit bubuk organik), kerajinan kayu dari Yumori dan tumbler bambu. (rs)