MAKASSAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Perserikatan Solidaritas Perempuan Anging Mammiri menggelar Rapat Konsultasi Anggota (RKA) selama dua hari, 21 Desember dan 22 Desember 2022, di Sekretariat SP AM, Jalan Faisal Makassar. RKA 2022 ini mengangkat tema "Memperkuat Gerakan Politik Perempuan di Sulsel Menghadapi Ancaman Oligarki".
Suryani, Ketua Badan Eksekutif Komunitas mengatakan, selama 2022 SP Anging Mammiri sudah banyak melakukan program terutama di akar rumput. Termasuk pendampingan dan advokasi perempuan nelayan dan pesisir di Sulsel, pendampingan perempuan petani termasuk isu krisis iklim.
Salah satu pencapaian yang dilakukan SP Anging Mammiri adalah berhasil melahirkan pemimpin-pemimpin perempuan di akar rumput baik perempuan nelayan maupun perempuan petani. "Capaian perubahan perempuan pesisir dan nelayan tradisional salah satunya yakni SP berhasil melahirkan 16 perempuan pemimpin di pesisir yang mampu mengkonsolidasikan gerakan perempuan akar rumput. Para perempuan ini juga ikut melakukan advokasi dan pembelaan hak-hak perempuan nelayan dan pesisir," tuturnya.
Selama ini SP Anging Mammiri memang dikenal sebagai organisasi yang militan dalam memperjuangkan isu-isu minoritas. Termasuk melakukan pendampingan dan advokasi berbagai kasus dan problem yang dialami masyarakat pesisir dan petani.
Selain advokasi, berbagai kampanye juga intens dilakukan selama 2022. "Kami melakukan diskusi kasus bersama tim pokja agraria misalnya, kemudian audiensi nelayan bersama komisi B DPRD Sulsel untuk menindaklanjuti situasi dan konflik agraria perempuan pesisir dan masih banyak lagi," tambah Suryani.
Salah satu tindak lanjut dari audiensi adalah adanya kunjungan DPRD dan pihak perusahaan di lokasi dampingan untuk melihat langsung situasi perempuan dan masyarakat pesisir yang terdampak aktivitas perusahaan.
Saat ini anggota SP Anging Mammiri sebanyak 55 orang terdiri dari 48 perempuan dan 7 laki-laki.
Bentuk kampanye lain yang dilakukan SP untuk menggaungkan isu perempuan adalah dengan melakukan talkshow radio, aksi CFD, aksi hari agraria sampai menghadiri forum women summit yang memberikan ruang orasi politik bagi perempuan nelayan dan perempuan petani. Ada juga festival panen raya, roadshow kampus dan diskusi kampung.
"Saat ini kami juga fokus pada isu perempuan dan keadilan iklim. Termasuk melakukan investigasi di sejumlah kabupaten terkait perubahan iklim," tambah Suryani yang terus menggalang dukungan organisasi masyarakat sipil di Sulsel dengan agenda Koalisi Rakyat Menggugat PTPN XIV. (RS)