LUWU UTARA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kabupaten Luwu Utara Menggelar Rapat kerja daerah (Rakerda), Rabu (21/12/2022), di Pantai Seta-Seta Desa Poreang Kecamatan Tanalili, Luwu Utara.
Rakerda yang mengusung tema “Memanfaatkan Peran Perhiptani Dalam Pencapaian Terget Program Strategis Pembangunan Pertanian Di Kabupaten Luwu Utara” Di buka secara oleh Bupati Luwu Utara.
Made Sudana Selaku Ketua DPD Perhiptani Luwu Utara Menyebutkan bahwa Perhiptani Luwu Utara memiliki keanggotaan aktif sebanyak 259 orang yang tersebar di 15 kecamatan yang ada dan membina 3.323 kelompok tani.
Ia menambahkan bahwa Data pertanian tahun 2021, Luas lahan sawah yang ada yaitu 29.209 Ha, Lahan kakao 38.367 Ha, kelapa sawit 23.988 Ha, Holtikultura 45.391 Ha, dengan jumlah Penduduk yang bekerja pada sektor pertanian sebesar 51,89 % di mana berkonstribusi Menyumbang pertumbunhan perekonomian sebesar 49,04 %.
“Melihat luas lahan yang di miliki, para penyuluh pertanian di dorong untuk mampu bersinergi dengan pemerintah daerah dan para petani, sehingga melalui rakerda ini dapat di hasilkan program-program kerja yang mampu mendorong sektor pertanian dapat terus berkonstribusi maksimal terhadap pendapatan khsusnya bagai petani itu sendiri,” ungkapnya.
Sementara itu Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menuturkan bahwa peran penyuluh pertanian memang sangatlah penting dan tentu menyatu langsung dengan masyarakat.
“Tidak jarang para penyuluh pertanian kita menjadi idola di tengah masyarakat sebab usaha dan kinerja yang mereka lakukan terhadap pengembangan pertanian masyarakat,”Tuturnya.
Sebagaimana cakupan luasan lahan pertanian yang kita miliki, Indah mendorong Para penyuluh yang tergabung dalam perhiptani untuk lebih memaksimalkan potensi pertanian tersebut dengan memanfaatkan program pemerintah pinjaman modal usaha yang tanpa bunga dan agunan.
“Selain asuransi pertanian yang telah kita hadirkan, saat ini pemerintah daerah juga memiliki program pinjaman modal usaha yang Bunga dari pinjaman tersebut di subsidi oleh pemda melalui Alokasi APBD dalam bentuk Subsidi Bunga 0%, sehingga kita meminta agar ini benar-benar di manfaatkan dan di sosialisasikan kepada masyarakat, yakin saja banyak yang menginginkan program ini tapi mereka belum mengetahuinya, oleh sebab itu saya tantang perhiptani untuk memaksimalkan ini,” ungkap Bupati perempuan pertama di sulsel ini.
Jangan pernah berhenti dan menyerah pada kondisi, saya yakin perhiptani akan terus menjadi garda terdepan dalam memaksimalkan capaian-capaian hasil pertanian yang ada di kabupaten luwu utara,” tutupnya.