BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Andi Herfida Attas tidak saja menjadi istri Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf dan menjadi ibu bagi anak-anak dalam keluarga, Andi Herfida juga adalah ibu bagi anak-anak di Kabupaten Bulukumba.
Sejak resmi dikukuhkan sebagai Bunda Forum Anak Daerah Kabupaten Bulukumba di Ruang Pola Kantor Bupati, beberapa waktu lalu, kesibukan Andi Herfida bertambah.
Tidak hanya mengurus Dekranasda Bulukumba dan menyelesaikan tugas-tugas sebagai Kadis Kebudayaan Kota Makassar, kini Andi Herfida juga memikirkan masa depan anak-anak khususnya di Kabupaten Bulukumba.
Pada momen Hari Ibu tahun 2022 ini, Andi Herfida mengajak semua perempuan dan para ibu di Bulukumba untuk terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi.
“Seorang ibu adalah madrasah pertama anak-anaknya. Menjadi ibu tentu tidak mudah. Tapi kita tidak pernah menyerah. Kita semua pasti selalu berupaya sekuat tenaga untuk menjadi ibu yang baik bagi anak-anak kita,” katanya.
Andi Herfida Attas bercerita, ia bersyukur lahir dari keluarga yang berlimpah kasih sayang. Kedua orangtuanya Andi Attas (pejuang 45) dan ibunya Andi Kembang merupakan sosok yang sangat berpengaruh dan mewarnai kehidupan Andi Fidha.
“Ibuku merupakan panutan dan segalanya buat saya. Beliau cermin perempuan Bugis yang selalu tenang dan tak pernah mengeluh,” ujar Andi Herfida di beberapa kesempatan bercerita tentang sang ibu.
Support sang ibu kepada anak-anaknya pun tak pernah putus. “Bahkan saat Puang Utta maju sebagai calon bupati, ibu saya sengaja meminta mukena yang akan dibagikan kepada masyarakat untuk ia pakai salat,” beber Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar ini.
Saat itu, sang ibu sempat berkata, “Saya pakai mukena ini untuk salat dan mendoakan Andi Utta. Sampaikan kepada Andi Utta saya selalu mendoakan ia terpilih menjadi bupati dan terlindungi segala aktivitasnya.”
Begitulah cara sang ibu menurut Andi Fidha mendukung dan menyayangi anak-anaknya, menantu dan semua cucu-cucunya.
Karenanya, sosok Ibu bagi Andi Fidha tak akan bisa tergantikan. “Itulah kenapa meski ibu saya sudah lebih dulu menghadap pada yang kuasa, kerinduan saya pada Ibu tidak pernah hilang. Sesibuk apapun, wajah ibu selalu ada dalam ingatan,” ungkapnya.
Andi Herfida berharap bisa mewarisi keteladanan sang ibu. Ia pun meminta para ibu dimanapun berada bisa membangun komunikasi yang baik dengan anak-anaknya.
“Kondisi anak-anak tergantung dari peran ibundanya. Anak itu menjadi baik dan menjadi panutan, mayoritas karena peran ibunya. Olehnya itu jangan berhenti memberikan bimbingan kepada anak-anak kita. Sampai kapan pun," ujar Herfida.
Ia berpandangan, perempuan zaman sekarang, sudah banyak yang bisa memposisikan diri dengan baik termasuk di ruang-ruang publik. Sebaliknya, hanya sedikit laki-laki yang bisa mengambil peran domestik dan berbagi pekerjaan rumah tangga dengan sang istri.
Padahal, urusan rumah tangga bisa diselesaikan secara bersama-sama antara laki-laki dan perempuan agar beban ganda perempuan tidak terus terjadi.
Di momen Hari Ibu ini, Andi Herfida berharap, semangat agar perempuan lebih berdaya dan Indonesia maju benar-benar bisa diwujudkan.
“Kita bangun Bulukumba dengan mewujudkan Generasi Emas. Program ini, harus dibentuk sejak usia anak. Dan peran ibu sangat penting,” tandasnya. (una)