Belum Dibuka, Lantai Pantai Merpati Sudah Retak

  • Bagikan
Kondisi lantai Pantai Merpati yang retak, Jumat, 6 Januari 2023.

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Meski belum dinyatakan selesai atau belum dibuka secara resmi, beberapa plat beton yang terpasang di Pantai Merpati sudah retak.

Sejak perencanaan hingga kini proyek Penataan Pantai Merpati Bulukumba selalu saja mengundang kontroversi yang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Bukan hanya soal proyek yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 9 miliar lebih itu berguna bagi masyarakat atau tidak, namun juga proses pengerjaannya yang turut disoroti.

Sebelumnya, proyek yang seharusnya sudah selesai per 31 Desember 2022, namun pengerjaannya mulur dan hingga kini belum juga dinyatakan rampung.

Bahkan berdasarkan pantauan RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID Jumat, 6 Januari 2023, sejumlah plat beton yang terpasang sebagai lantai di Pantai Merpati sudah rusak atau retak.

Kondisi kerusakan beton itu sungguh ironis, pasalnya Pantai Merpati belum diresmikan atau bahkan proses pengerjaannya belum 100 persen.

Artinya, proyek yang dikerjakan oleh CV. Hanivah Reski Konstruksi itu kualitasnya mesti dipertanyakan. Karena belum juga digunakan oleh masyarakat namun sudah ada bagian yang rusak.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Pantai Merpati, Idha Ashad, yang dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID membenarkan bahwa terdapat beberapa beton yang telah retak.

Menurut Idha, beton itu retak saat pemasangan lapak kontainer karena dilalui oleh kendaraan yang mengangkut kontainer tersebut.

"Bayangkan kalau yang injak itu truk 10 roda, jadi itu yang menyebabkan keretakan di beberapa plat beton," terangnya.

Idha mengungkapkan, bahwa beton yang retak telah diperiksa oleh Inspektorat Kabupaten Bulukumba. Dalam catatan Inspektorat sedikitnya terdapat 247 plat beton yang retak dan harus diganti.

"Kami sudah meminta kepada pihak kontraktor untuk mengganti beton yang rusak, tapi itu diganti setelah pengerjaan diseratuskan," jelasnya.

Sebelumnya, Idha juga menjelaskan terkait mulurnya proses pengerjaan Proyek Penataan Pantai Merpati.

Pertama, soal singkatnya masa pengerjaan. Menurut Idha, pengerjaan proyek Pantai Merpati memang baru dimulai pada 7 Oktober 2022, atau waktu pelaksanaannya hanya 86 hari.

"Jadi waktu memang yang terbilang sangat singkat untuk ukuran anggaran yang besar. Bahkan awalnya diprediksi proyek ini hanya mampu mencapai 75 persen di akhir tahun, tapi Alhamdulillah bisa mencapai 95 persen per 31 Desember 2022," katanya saat dikonfirmasi, Kamis, 5 Januari 2023.

Kedua, soal faktor cuaca. Idha mengungkapkan bahwa tidak menentunya cuaca belakangan ini juga sedikit menghambat progres pengerjaan proyek utamanya pengerjaan lapak kontainer.

"Kan kontainernya ini dikerjakan di Makassar, karena cuaca hujan jadi proses pengecatannnya yang lambat, karena untuk dilakukan pengecatan harus ada matahari," terangnya.

Kendati demikian, bagaimana pun itu pihak kontraktor tetap akan dikenakan sanksi berupa denda atas keterlambatan pengerjaan, termasuk belum mencairkan 15 persen sisa anggaran pengerjaan.

"Meski sudah 95,25 persen tapi anggarannya masih belum dicairkan, masih ada sisa anggaran 15 persen yang kita tahan. Nanti kita cairkan semua kalau sudah selesai dan tidak ada masalah," katanya.

Menurut Idha, pihaknya akan menggelar rapat evaluasi yang juga melibatkan inspektorat untuk membahas segala persoalan yang ditemukan dalam pembangunan proyek pantai Merpati sejauh ini.

"Termasuk soal denda akan kita bahas berapa nominalnya, selain itu ada beberapa tambahan pengerjaan juga yang mesti dibahas bersama, olehnya hari Senin (9 Januari 2023, red) kita akan rapat evaluasi," tukasnya.

Diketahui, Pantai Merpati Bulukumba akan dijadikan sebagai destinasi wisata kuliner, di sana telah disiapkan 10 lapak kontainer untuk UMKM.

Masing-masing kontainer akan menampung empat UMKM, jadi total 40 UMKM yang akan menjajakan jajanan khas di Pantai Merpati nantinya. (ewa/has)

  • Bagikan