BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Plat beton lantai Pantai Merpati yang sebelumnya rusak atau retak kini telah diganti dengan plat beton yang baru.
Meski Pantai Merpati belum diresmikan dan proses pengerjaannya masih berlangsung namun ditemukan kurang lebih 247 plat beton yang sudah retak.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Penataan Pantai Merpati, Idha Ashad menjelaskan, beton yang retak itu disebabkan karena terlindas alat berat saat pemasangan lapak kontainer.
Meski demikian, kata Idha, pihak kontraktor yakni CV. Hanivah Reski Konstruksi diwajibkan untuk mengganti plat beton yang ditemukan retak itu.
Idha mengungkapkan bahwa pihak kontraktor telah memenuhi kewajibannya yakni telah mengganti semua beton yang retak dengan yang baru.
"Beton yang retak diinjak crane 42 ton saat angkat container, sudah rampung dikerja kemarin (Minggu, 8 Januari 2023,red) sore," ungkap Idha saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Senin, 9 Januari 2023.
Idha menjelaskan, pergantian plat beton baru dilakukan lantaran pihak kontraktor mesti mencetak ulang dan proses percetakan beton membutuhkan waktu beberapa hari untuk menunggu pengeringan.
Setelah itu, lanjut Idha, beton yang sudah kering kembali menunggu crane untuk mengangkutnya dan setelah itu pemasangan dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia.
"Alhamdulillah semua (plat beton yang retak, red) sudah diganti dengan plat beton yang baru," ucapnya.
Sementara itu, mantan Kepala Dinas Perumahan Pertanahan dan Kawasan Permukiman (DPPKP) Bulukumba, Djunaidi Abdillah juga turut angkat bicara soal proyek Pantai Merpati.
Djunaidi yang baru saja pensiun pada akhir Desember 2022 menganggap bahwa pengerjaan proyek Penataan Pantai Merpati sudah sesuai.Kalaupun ada kerusakan, kata Djunaidi, maka akan diperbaiki kembali oleh pihak kontraktor sepanjang masih dalam masa pemeliharaan.
"Kan ada masa pemeliharaannya selama 60 hari setelah proyek dinyatakan selesai. Jadi kalau masih ada yang tidak sesuai maka pihak kontraktor akan membenahi termasuk masukkan dari masyarakat atau teman-teman media," terang Djunaidi.
Djunaidi juga mengungkapkan bahwa selama masih masa pemeliharaan, pemerintah masih menahan 5 persen anggaran."Jadi kita tahan anggarannya 5 persen, kalau tidak masalah selama masa pemeliharaan baru kita berikan ke kontraktor," imbuhnya.
Diketahui, proyek penataan Pantai Merpati merupakan salah satu proyek andalan Pemkab Bulukumba di bawah kepemimpinan Andi Muchtar Ali Yusuf dan Edy Manaf.
Proyek yang menelan anggaran Rp. 9 miliar itu diklaim sebagai proyek yang memperhitungkan masa depan pembangunan di Kabupaten Bulukumba.
Humas Pemkab Bulukumba, Andi Ayatullah Ahmad, mengungkapkan bahwa bangunan Pantai Merpati didesain sebagai bangunan yang fleksibel.
Bangunan Pantai Merpati mulai dari lantai benton hingga lapak kontainernya tidak terpasang secara permanen hingga sewaktu-waktu bentuk atau tata letaknya bisa diubah.
"Itu desain Pantai Merpati betul-betul memperhitungkan masa depan,karena jika ada perubahan landskap di kawasan pantai merpati, misalnya Jembatan Bialo sudah jadi, maka posisinya (Pantai Merpati) bisa berubah dan menyesuaikan," kata Andi Ayatullah.
"Contohnya kenapa pilih kontainer supaya bisa diubah posisinya sesuai kondisi. Kalau tempat kulinernya bangunan maka repot membongkar jika mau diubah posisinya," imbuhnya. ***