BANTAENG, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID --- PT Bantaeng Sinergi Cemerlang (PT Basic) sebagai Perseroan Daerah (Perseroda) Bantaeng bertekad untuk mendorong percepatan investasi di Bantaeng. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mempercepat pembangunan pelabuhan ekspor di Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng,
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT Basic (Perseroda), Tony M. Pahlevi dalam dialog investasi dan implimentasi penanaman modal yang digelar oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bantaeng, di Hotel Kirei, Selasa, 10 Januari 2023. Dia mengatakan, fasilitas infrastruktur pelabuhan ekspor ini akan mempermudah tenant-tenant yang ada di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA), nantinya.
"Sejauh ini, biaya operasional untuk ekspor memang masih mahal. Hal itu karena produksi dari KIBA masih dikirim melalui darat ke Makassar," jelas dia.
Dia mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait dengan rencana ini. Termasuk dengan PT Huady Nickel Alloy yang sudah berada di kawasan KIBA.
Dia juga membeberkan sejumlah potensi yang ada di KIBA. Dia menyebut, pihaknya akan berusaha melakukan koordinasi yang baik dengan pemerintah terkait dengan perizinan bagi siapa saja yang akan menanamkan investasi di Bantaeng.
"Kami memang tidak recources yang cukup banyak. Potensi kami, terletak pada demokrafi yang luar biasa dan pelayanan perizinan yang mudah," jelas dia.
Dia menambahkan, potensi untuk berkembangnya industri di Bantaeng sangatlah baik. Keberadaan PT Huady Nickel Alloy, juga memberikan peluang untuk industri lainnya menanamkan investasi di Bantaeng.
"Yang ada sekarang ini adalah PT Huady yang bisa memproduksi nikel. Ini belum dikelola produk turunannya. Seperti stainless stell, cobalt dan sebagainya," kata dia.
Dia menambahkan, saat ini KIBA memiliki luas lahan sebesar 3.050 ha untuk daratan dan 100 ha untuk lautan. Area pada lautan inilah yang akan dipersiapkan untuk pengembangan pelabuhan ekspor ke depan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantaeng, Abdul Wahab saat membuka dialog ini mengatrakan, keberadaan perusahaan yang menanamkan investasinya di Bantaeng hendaknya bisa dijaga dengan baik. Menurut dia, keberadaan PT Huady ini penting untuk mendorong terciptanya kesejahteraan masyarakat Bantaeng.
Dia juga mengatakan, PT Basic dan Pemerintah akan berusaha untuk ikut membantu perusahaan yang menanamkan investasinya di Bantaeng. Menurutnya, perusahaan yang berada di KIBA tidak akan dibiarkan dan diusahakan untuk mendapat solusi atas persoalan mereka.
"Kita tidak akan biarkan berjalan sendiri. Kita akan berusaha mencari solusi atas persoalan yang timbul," kata dia.(rls)