MAKASSAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Kasus Fadli Sadewa alias Dewa (11) jadi sentilan semua orang tua. Dalam berinternet, anak perlu pendampingan.
Darurat internet sehat perlu jadi atensi semua pihak, terutama orang tua. Jika membiarkan anak terus terpapar internet negatif, generasi akan terus memberi kejutan tak baik.
Cukuplah Dewa yang menjadi korban terakhir dampak negatif internet terhadap anak. Peran orang tua dan sekeliling sangat penting dalam menjaga anak dari penyimpangan, terutama efek buruk internet.
"Orang tua juga mesti tahu dengan siapa anak-anaknya ini bergaul setiap hari," jelas Muh. Daud, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM), Rabu 11 Januari 2023.
Kasus pembunuhan yang melibatkan AD (17) sebagai pelaku utama dan MF (14) yang membantu AD, murni masalah ekonomi. Daya tarik bisnis organ tubuh yang menjadi motif AD membunuh, tak lain karena faktor ekspektasi mendapat uang banyak dengan cara instan dan tak bermartabat.
"Boleh jadi anak muda ini tahu bahwa ada yang menawari, untuk pembelian organ kemudian setelah mencari dia dapat," imbuh Daud yang menekankan pentingnya literasi digital.
Umumnya rasionalitas kerap dikesampingkan jika menyangkut masalah uang. Ini bisa terjadi kepada siapa saja. Remaja paling mudah dipengaruhi oleh ilustrasi inetrnet karena psikologi mereka memang masih labil.
Situasinya akan makin parah kala sang anak tak mendapat kontrol baik dari orang tua atau keluarga. Mereka bisa dengan ganpang terjerumus dalam laku kriminal lantaran mencari ruang ekspresi tanpa mempertimbangkan risiko yang mungkin muncul. "Apalagi jika sudah diiming-imingi dengan uang yang cukup besar," katanya. (fajar)