Mariani Owner Campe Chips;   Tinggal di Pelosok, Akses Terbatas, Berkarya Tanpa Batas  

  • Bagikan
Mariani
BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Campe atau kacang merah selama ini hanya diolah menjadi sayuran atau campuran sup. Di tangan Mariani, perempuan Kelahiran 12 Desember 1992 asal Dusun Tabbuakang Desa Kahayya Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Campe berubah wujud menjadi keripik yang ia beri nama Campe Chips. 
Campe Chips dengan kemasan menarik ini sangat pas sebagai oleh-oleh lokal khas Desa Kahayya. Mariani bercerita awal ia mengembangkan usahanya itu  pada tahun 2017 lalu. Modal awalnya  kurang lebih Rp500 ribu. Selain mengolah Campe, ia juga mengolah Kasabbe atau Ganyong yang mirip dengan sagu untuk dijadikan keripik dan cookies ganyong dan kopi bubuk Srikandi.
"Ganyong diolah menjadi Cookies Ganyong yang mirip kue Baruasa yang berbahan sagu. Produk Ganyong ini sebenarnya adaptasi dari kue berbahan sagu. Sehingga Ganyong ini menjadi pengganti bahan sagu," ujarnya.
Mariani menyampaikan usaha tersebut dikelola bersama kelompok wanita tani Lembah Kharisma Tabbuakang yang bergerak di bidang budidaya tanaman pangan. Melihat kacang merah dan ganyong yang harga sangat murah dan kurang mendapat perhatian membuatnya termotivasi membentuk kelompok usaha wanita yang bergerak di bidang inovasi pangan lokal. Di mana kelompok usaha ini merupakan program kerja dari KWT Lembah Kharisma Tabbuakang. "Di Kahayya ada juga lembaga yakni Srikandi Tangguh Kahayya yang merupakan wadah bagi pemuda dan perempuan Desa Kahayya untuk berinovasi dan berkreasi yang bisa meningkatkan kesejahteraan para perempuan Kahayya," tambahnya.
Berkat kreativitasnya mengolah campe tersebut, mengantarkan Mariani sebagai pemuda pelopor tingkat Nasional mewakili Sulsel tahun 2022 lalu serta menerima penghargaan sebagai pemuda berprestasi Kabupaten Bulukumba tahun 2022. Ia mengaku sangat bangga. Pasalnya, dari tiga pemuda Sulawesi Selatan, ia menjadi salah satunya yang berhasil lolos mengikuti seleksi Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Saya menjalani seleksi bersama dua wakil Sulawesi Selatan lainnya yaitu Ummu Kalsum asal Kota Palopo dan Nurmin asal Kabupaten Gowa. Saya mempresentasikan materi terkait bidang kepeloporan yaitu bidang pangan, dengan tema tentang peran pemuda, perempuan, dan inovasi Pangan lokal dalam kemajuan pariwisata Desa Kahayya yang dipelopori oleh srikandi Tangguh Kahayya," tuturnya. Atas pencapaian itu, Mariani sangat berharap bisa memotivasi pemuda-pemudi Desa Kahayya dan pemuda-pemudi Bulukumba untuk bisa berbuat lebih lagi. "Tidak ada kendala selama kita mau berbuat. Pemuda, perempuan dan inovasi pangan adalah bukti bahwa kita adalah garda terdepan dalam menyokong kemajuan sebuah daerah," imbuhnya. Ia pun bersyukur meski dengan segala keterbatasannya di Desa Kahayya, termasuk jaringan dan akses yang kurang memadai, namun ia bisa muncul ke permukaan memperlihatkan bahwa perempuan Desa Kahayya juga bisa berkarya. "Alhamdulillah untuk pemasaran produk kami selain dilakukan secara offline dan online, juga sudah masuk di retail modern baik itu di Kabupaten Bulukumba hingga Kota Makassar," tutupnya. (sumarni)

DATA DIRI:
TTL : Bulukumba 12 Desember 1992
Alamat : Dusun Tabbuakang Desa Kahayya
Pekerjaan : Wiraswata
Usaha yang dikembangkan : Pengolahan pangan lokal (kacang merah dan ganyong)
Produk : Campe Chips, Kerupuk Ganyong, Cookies Ganyong dan Kopi Bubuk Srikandi Kahayya.

  • Bagikan