SELAYAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar melakukan kunjungan kerja ke UPT SDI Benteng Nomor 62 Kepulauan Selayar, Jumat (20/1/2023) pagi, pukul 09.30 Wita.
Dalam kunjungan kerja tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Selayar Muhammad Ardi, S. Sos didampingi oleh anggota Komisi II lainnya H. Syamsurrijal, SE, Awiluddin Sihak, S.H bersama Ali Yathas, ST. Hadir pula tim dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kepulauan Selayar.
Selain ingin meninjau langsung kelayakan sarana dan prasarana sekolah , kunjungan anggota DPRD Selayar ini, juga ingin melihat jalannya proses belajar mengajar di sekolah tersebut. Demikian diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Selayar Muhammad Ardi saat dikonfirmasi usai melakukan kunjungan kerja.
Muhammad Ardi mengatakan, apa yang menjadi kebutuhan dari sekolah yang dikunjunginya adalah menjadi tugas sebagai legislator untuk mengawal di DPRD Selayar kedepannya. Olehnya itu ia menaruh harapan agar UPT SDI Benteng Nomor 62 Kepulauan Selayar kedepannya bisa lebih maju lagi.
“Sekali lagi saya sampaikan bahwa kunjungan kami untuk memastikan apa yang menjadi kekurangan di Sekolah ini dapat segera kita benahi,” pungkasnya.
Muhammad Ardi juga mengungkapkan, kunjungan kerja yang sama akan diagendakan untuk lima kecamatan di kepulauan..
Sebelumnya, dalam sesi dialog Kepala Sekolah UPT SDI Benteng Nomor 62 Kepulauan Selayar H. Amiluddin, S. Pd.I., M.M menaruh harapan besar terkait apa yang menjadi kebutuhan yang sudah dianggap krusial mampu dikawal di DPRD Selayar.
Sebagai satu-satunya sekolah penggerak di wilayah Kecamatan Benteng, H. Amiluddin mengungkapkan sekolah yang dipimpinnya selama kurang lebih lima tahun itu, sudah waktunya untuk di rehabilitasi, khususnya pada bagian atap yang sudah mulai bocor.
“Ini sudah pernah kami usulkan ke DPRD Selayar, namun karena wabah Covid-19, sehingga tidak ada realisasi,” ungkapnya.
Sejauh ini kata dia, masih ada empat ruangan yang diharapkan menjadi prioritas untuk dibangun, yaitu ruangan IT, Mushollah, ditambah dua buah ruang kelas. “Namun karena lokasi sekolah sudah tidak memungkinkan untuk memperluas bangunan, sehingga ia berharap agar para anggota dewan bisa bersama-sama mencari solusi terbaik,” ucapnya. (Im)