Angpao Na Lai Artinya Apa? Simak Serba-serbi Angpau Saat Imlek

  • Bagikan
Tradisi pemberian angpao dianggap sebagai pembawa keberuntungan dan semangat berbagi kepada sesama.

RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Tahukah kamu Angpao Na Lai artinya apa? Istilah Angpao Na Lai atau disebut juga Hong Bao Na Lai sering kali didengar atau diucapkan pada saat perayaan tahun baru Imlek.

Biasanya istilah ini diucapkan bersamaan dengan istilah lain, seperti Gong Xi Fa Cai! Angpao Na Lai.
Lalu apa sih yang dimaksud dengan Angpao Na Lai atau Hong Bao Na Lai itu? Simak penjelasan dan serba-serbinya berikut ini.

Gong Xi Fa Cai! Angpao Na Lai. Kalimat ini mungkin tak jarang didengar pada saat perayaan Imlek. Istilah Angpao Na Lai, dalam bahasa Hokkien, berasal dari bahasa Mandarin, Hong Bao Na Lai (红包 拿来). Secara harfiah, Hong Bao Na Lai atau Angpao Na Lai artinya "berikan amplop merah ke saya".

Amplop merah yang dimaksud adalah Hong Bao atau Angpao. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disebut Angpau. Angpau artinya amplop kecil berisi uang yang diberikan kepada anak-anak kecil, orang yang belum menikah, atau orang tua (oleh anak-anak yang telah menikah) pada hari raya Imlek. Angpau biasanya dibungkus kertas merah.

Makna Angpau saat Perayaan Imlek

Makna angpau dalam perayaan Imlek diberikan dengan harapan bahwa penerima angpau akan mendapatkan keberuntungan dan bernasib baik sepanjang tahun baru. Angpau merupakan simbol peduli sesama, bentuk kepedulian dan berbagi kegembiraan antar sesama.

Selain itu, angpau juga dianggap sebagai ucapan syukur atas rezeki yang didapat selama setahun terakhir. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagi kepada orang yang lebih membutuhkan.

Tradisi Berbagi Angpau Saat Imlek

Mengutip dari buku berjudul 'Perayaan Tionghoa di Indonesia' karya Alex Cheung dkk, tradisi angpao Na Lai artinya pemberian angpao, dalam perayaan tahun baru Imlek, biasanya diberikan kepada orang yang lebih muda seperti anak-anak kecil, hingga orang yang belum menikah atau belum bekerja.

Meski demikian, seiring perkembangan zaman, tradisi berbagi angpau kini bisa diberikan kepada siapa saja yang diinginkannya. Meski identik dengan pemberian amplop warna merah, kini angpau juga tidak selalu harus diberikan dalam bentuk amplop, melainkan bisa melalui pengiriman uang elektronik.

Sejarah Pemberian Angpau Saat Imlek
Melansir situs Badan Perpustakaan Nasional Singapura, sejarah pemberian angpau bermula sejak Dinasti Song di abad ke-12. Kala itu memberikan uang atau Li Shi dalam bahasa Kanton, menjadi norma.

Orang tua akan memberikan uang kepada anak-anak mereka, lalu pada simpatisan yang datang sambil menabuh genderang, dan para penabuh gong untuk menyambut setiap orang di tahun baru, serta dari majikan kepada budak mereka sebagai tanda penghargaan.

Pada saat itu, paket Li Shi terbuat dari sutra atau kain. Seiring berjalannya waktu, orang tua mulai memberi anak mereka 100 koin yang melambangkan 100 tahun kehidupan. Pada malam tahun baru Imlek, koin-koin tersebut diberikan kepada anak-anak untuk dibelikan pakaian atau ditabung.

Menjelang akhir abad ke-19, orang mulai menggunakan paket merah dan menyebutnya Hongbao. Istilah tersebut kini dikenal dengan angpau.

Demikian penjelasan tentang Hong Bao Na Lai atau Angpao Na Lai artinya seperti "Tolong berikan amplop merah (angpau) ke saya". Istilah ini juga biasa diucapkan dengan ucapan Gong Xi Fa Cai atau ucapan Selamat Tahun Baru Imlek lainnya. (in)

  • Bagikan